KEKER.FAJAR.CO.ID–-Halo Sobat KeKeR, kenalin teman kita Likha Dwi Amalia. Sang juara monolog dalam Festival Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N). Ia sukses memerankan tujuh karakter dengan one take saja loh.
Tak pernah terbesit dalam benak siswi SMK Telkom Makassar yang akrab disapa Likha ini, bahwa ia akan menjadi jawara dalam FLS2N. Kalau bisa diistilahkan, Likha hanya pemeran pengganti dalam ajang kompetisi tersebut. Ia didaulat menggantikan adik kelasnya yang mendadak drop dua hari menjelang lomba.
Likha bersama temannya dipilih untuk mengikuti seleksi menjadi wakil sekolah di ajang kompetisi seni tahunan itu. Dengan persiapan yang sangat singkat, dan dengan modal “coba aja dulu” Likha berhasil mewakili sekolahnya.
Dengan menyakinkan diri Likha pun mencoba untuk kali pertama bermonolog. Ia membawakan “Legenda Nenek Pakande” dari Kabupaten Soppeng dengan beberapa modifikasi spontan darinya. “Likha memilih “Nenek Pakande” dari Kabupaten Soppeng karena teksnya sudah disiapkan oleh sekolah, tapi saya memodifikasi lagi karena saya bukan orang Bugis jadi bahasanya diubah ke bahasa Makassar karena persiapan yang cukup singkat,” bebernya.
Dalam monolog “Nenek Pakande”, Likha memerankan tujuh karakter. Narator, anak kecil, Baco, Nenek Pakande, Ibunya Baco, tiga warga, Labeddu, dan Raja Mangkualam.
Dia bahkan tidak menyangka bisa juara di tingkat provinsi di mana pesertanya ada 40 sekolah. Apalagi persiapannya cukup singkat dan dadakan. “Pas tahu jadi juara pastinya senang tapi merasa terbebani lagi karena mewakili provinsi sulawesi selatan bukan cuma sekolah. Meski di tingkat nasional saya belum berhasil juara, karena pesertanya sudah pro atau ekspert di bidang monolog,” katanya.
Prestasi Likha yang ia raih tidak lepas dari dukungan orang tuanya, khususnya sang ibu, yaitu Indrawati. Ia bilang dengan prestasinya ia bangga menjadi orang tua dari Likha.