KEKER.FAJAR.CO.ID — Halo gaes, selama beberapa dekade terakhir industri populer Korea Selatan mengalami peningkatan yang sangat signifikan. Hal ini mengalahkan industri populer yang sempat dikuasai oleh beberapa negara sebelumnya, seperti Hollywood dari Amerika, Bollywood dari India dan Anime dari Jepang.
Industri populer Korea Selatan atau yang dikenal sebagai Korean Wave menguasasi beberapa sektor industri populer. Seperti musik (K-pop), Drama (K-drama), film (K-film), fashion (K-fashion), makanan (K-food), dan kecantikan (K-beauty).
Hal tersebut tentunya menjadi modal dan penunjang yang dapat memajukan dan meningkatkan perekonomian Korea Selatan. Akan tetapi disisi lain ada hal negatif yang akan berdampak pada pecinta Korean Wave salah satu diantaranya adalah perubahan sosial budaya di negara sendiri, bahkan dapat menghilangkan kebudayaan negara sendiri.
Kepala SMA Plus Budi Utomo Makassar, Dede Nurochim mengatakan, kita tidak dapat menolak budaya dari luar yang masuk, akan tetapi hanya bisa menyaring dan menyesuaikan dengan budaya kita. “Budaya luar tidak selalu bisa kita terima begitu saja terkadang kita harus menyaring mana saja budaya yang cocok dengan nilai-nilai ke-Indonesiaan kita,” ungkap Dede Nurochim.
Kebudayaan Indonesia yang dinilai ketinggalan zaman oleh para generasi muda menjadi salah satu alasan mengapa para remaja tidak melestarikan kebudayaan mereka sendiri. Tentunya fenomena ini menjadi ancaman apabila para generasi muda tidak lagi memperhatikan kebudayaannya bahkan dapat mengancam hilangnya kebudayaan Indonesia.