Berbekal ilmu yang telah diperoleh serta bantuan dari pihak sekolah, kawan kita ini mulai mengerjakan project ini dan hanya memakan waktu pengerjaan satu hari saja. Namun, bukan berarti bebas hambatan, mereka pun kerap mengalami kesulitan dalam proses pembuatan robot rescue.
Diungkapkan oleh Muhammad Anzhar,kalau bagian tersulit adalah proses pembuatan program robot ini. “Yang paling susah itu dan harus ekstra teliti adalah ketika pembuatan programnya, benar-benar harus sesuai, kalau tidak sistem pada robot ini tidak akan berjalan dengan baik,” ungkap cowok yang akrab disapa Anzhar ini.
Sementara PLT Kepala SMK SMTI Makassar, Basri Nur berharap agar siswanya ke depannya supaya terus mengembangkan inovasi berbasis Internet of Things (IoT). Terlebih, di era modern seperti ini hal tersebut sangat dibutuhkan.
“Siswa dalam praktiknya sudah didampingi oleh tenaga professional. Jadi, harapan saya ke depannya mereka agar terus mengembangkan inovasi teknologi yang berbasis Internet of Things, apalagi era saat ini hal tersebut sangat dibutuhkan,” tutup Basri sapaannya.(*)