Sementara menurut Psikolog Pendidikan dan Perkembangan, Novita Maulidya Jalal, perilaku narsistik ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti pola asuh saat kecil, dan teralalu sering dikritik sehingga dia berusaha membentengi dirinya dengan merasa spesial.
“Bisa saja sejak kecil sudah selalu dimanjakan sehingga dirinya akan merasa selalu benar dan kurang terlatih menilai kesalahan dirinya. Selain itu, faktor lain sering merasa terabaikan sehingga saat remaja dirinya berusaha melindungi dirinya dengan merasa paling benar dan antikrtitik,” bebernya.
Novita sapaannya menambahkan gangguan kepribadian narsistik bisa disembuhkan dengan menerapkan terapi pada orang yang mengalami gangguan kepribadian.
“Sebenarnya kepribadian itu bisa disembuhkan yang dari maladaftif menjadi adaftif. Dulunya kurang peka menjadi peka, yang dulunya selalu merasa benar jadi bisa menginstropeksi dirinya dengan diberikan treatment terapi CBT ataupun terapi lainnya,” tutupnya.(*)