KEKER.FAJAR.CO.ID – Lima belas menit berlalu sejak bel awal pelajaran berbunyi. Rui menatap malas papan tulis di depan sambil menguap untuk kesekian kali. Entah mengapa, tapi hari ini terasa sangat melelahkan, mungkin karena dia mengerjakan tugas semalam.
Kepalanya turun untuk bersandar pada meja sebelum guru yang mengajar memanggilnya untuk mengerjakan soal. Rui gelagapan, dia tidak paham materi yang sedang dijelaskan akibat tadi tidak fokus. Satu kelas menertawainya. Kemudian guru meminta salah satu siswi baru bernama Airin untuk menggantikan Rui menyelesaikan soal. Dia berhasil dan mendapat tepuk tangan, Rui merasa kesal sekali saat guru malah membandingkan dirinya dengan Airin.
Tak sampai disana Rui semakin kesal ketika pulang sekolah Airin malah jalan dengan lelaki yang paling Rui sukai. Tama namanya, seorang siswa kelas akhir. Sejak masuk di sekolah ini Tama mempunyai kesan tersendiri pada Rui, meski tidak ada yang mengetahui bahwa Rui sangat menyukainya.
Rui seharusnya tidak merasa bahwa dia berhak cemburu pada Airin yang selalu dekat pada Tama sejak hadir disekolah ini. Tapi semakin hari dia semakin muak pada Airin. Setiap perlakuannya selalu menyangkut apa yang ada dalam hidup Rui. Seperti kesalahan yang dilakukan Rui, Airin seolah jadi penambalnya, dan setelahnya mereka akan dibanding bandingkan lagi dan Rui sangat tidak menyukai hal itu
Ketika malam tiba. Rui berdoa agar dia bisa menjadi Airin, siswi idaman seluruh sekolah. Dia merasa jika hidup menjadi Airin hidupnya akan sempurna, tidak ada lagi tertawaan yang dia dapatkan. Yang paling penting, dia bisa melihat kak Tama dengan dekat dan berbicara dengannya bukan lagi memandang dari jauh. Ketika doa itu dipanjatkan esok hari mulai menjadi aneh.
Rui bangun dalam kamar yang menurutnya asing. Nada dering asing berbunyi, dia baru tersadar setelah melihat pantulan wajahnya di kilapan ponsel. Wajah Airin, berarti Tuhan mengabulkan permintaannya semalam.
Mengejutkan, walaupun begitu Rui sangat senang dia berkeliling kamar mewah milik Airin, mencoba berbagai macam hal. Kemudian ketika pelayan masuk dia berpura pura menjadi Airin tanpa membuat mereka curiga.
Hari hari menyenangkan terlewatkan dalam tubuh orang lain. Dipuji, didekati, dan diajak bercanda. Berbeda jika dirinya menjadi Rui yang sangat antisosial dan cupu. Dia juga bertemu dengan Tama, berbicara sepanjang hari rasanya mendebarkan.