Semakin hari rasanya juga semakin bosan. Ayah dan Ibu Airin tidak terlihat, mereka bekerja di luar kota jadi hanya pelayan menemani. Dia pikir bertemu dengan Tama akan menghilangkan pikiran bosannya menjadi Airin, tapi Tama terlihat ragu. Ketika Rui bertanya, Tama malah berkata “Aku tidak melihat Rui belakangan ini, ibu dan Ayahnya mencarinya”
Hati Rui menjadi sakit. Dia sangat merindukan Ayah dan Ibunya di rumah namun tidak mungkin bila dia pulang dengan keadaan seperti ini. Rui kembali berdoa kepada Tuhan untuk mengembalikan dirinya menjadi Rui, namun keesokan harinya tak kunjung berubah. Rui menangis selama beberapa saat dia mencoba tapi Tuhan tidak mengembalikannya.
Kemudian ketika dia berjanji akan mensyukuri setiap masa dalam hidupnya jika dia kembali menjadi Rui dan terlelap, esok harinya dia kembali di kamar sebenarnya, berlari keluar, dan menemui ayah dan ibu memeluk mereka sambil menangis pelukannya. Seperti janjinya, Rui akan mensyukuri tiap hal yang terjadi pada dirinya sendiri. (*)
Naysha Sasni
SMPIT Ar Rahmah Makassar
IG : @naysbozz