Kalau menurut David Lokon Bain, Siswa SMAN 9 Makassar. Ia mengungkapkan kalau perilaku oversharing ini dikarenakan ingin terlihat trendy, akan tetapi menurutnya terlalu berlebihan dalam bermedia sosial juga cukup berbahaya. “Kalau di lingkungan saya pengguna media sosial yang oversharing ini sebenarnya hanya ingin terlihat tidak ketinggalan zaman. Juga, sebenarnya hal ini juga cukup berbahaya karena terkadang itu terkait aib seseorang dan terkadang juga menimbulkan kesalahpahaman,” ungkap David.
Menurut Psikolog Pendidikan & perkembangan Novita Maulidya Jalal, S.P.si. M.Psi. Perilaku oversharing ini memang cukup familiar di kalangan remaja, terlebih remaja masih dalam proses pencarian jati diri. “Remaja itu adalah seorang yang masih mencari proses identitas diri. Sehingga ketika remaja mengekspos dirinya, ia ingin melihat apa respon lingkungan terhadap dirinya sehingga ia berharap orang-orang akan mengenali dirinya,” ucapnya.
Selain itu ia juga menambahkan untuk meminimalkan perilaku oversharing pada remaja, kedua orang tua agar selalu berdiskusi bersama anak, sehingga anak merasa nyaman untuk sharing ke keluarga ketimbang mengekspresikan dirinya melalui media sosial.(*)