[Cerpen] Si Penghambur Uang

  • Bagikan

Selang beberapa waktu dan hari sudah malam, ayah datang ke kamar Tama meminta putranya untuk mendengarkannya baik baik, hanya berdua saja “Kita akan pindah rumah”

Pemuda itu terkejut “Tiba-tiba? ”

“Ayah dipecat, mungkin keuangan dan kondisi kita tidak akan sama seperti sedia kala, tapi ayah janji kita tidak akan hidup sengsara. Kau masih punya tabungan kan? ” Ungkap lelaki yang lebih tua. Tama terdiam, tabungan? Dia sudah menghabiskannya tiga hari yang lalu

“Ayah harap masih, maaf karena berita ini membuatmu kecewa, kemasi barang barangmu, kita pindah besok pagi” Setelah itu dia menghilang dari balik pintu.

Hal yang seharusnya Tama pertimbangkan sejak dia mengklik tanda dipesan. Sekarang dia merasa sangat bersalah, karena ketamakannya. (*)

Naysha Sasni

SMPIT Ar RahmahIG: @naysbozz

  • Bagikan