[Lomba Menulis] Surat untuk Gubernur

  • Bagikan

Ada beberapa mata pelajaran yang tidak memungkinkan untuk memberikan materi serta penjelasan secara online dikarenakan situasi sekarang ini. Namun, kami juga pernah beberapa kali melakukan pembelajaran disekolah dikarenakan sulit untuk belajar  secara daring. Namun itu masih belum cukup sebab waktunya hanya singkat.

 Pada suatu hari, kami belajar tatap muka di sekolah. Saya bersama siswa-siswa yang lain sangat senang bisa belajar di sekolah. Pada kesempatan itu, saya berusaha untuk bisa mengejar pelajaran yang sebelumnya tertinggal. Namun, tidak berlangsung lama kami belajar tatap muka, sekolah kembali ditutup dan melakukan pembelajaran dari rumah dikarenakan pandemi ini semakin parah. Ada juga masa-masa dimana saya kesulitan belajar dari rumah karena harus membeli kuota untuk belajar. Apalagi saya yang tinggal jauh dari orang tua, jadi cukup sulit jika akan meminta uang untuk membeli kuota. Saya merasa sedih dan tidak tega jika harus terus-terusan meminta uang kepada mereka, karena saya tau bahwa orang tua saya hanya seorang petani yang bahkan belum tentu sebulan itu bisa menghasilkan uang.

Bukan hanya itu saja, terkadang juga saat melakukan pembelajaran, banyak tugas-tugas yang harus difoto kemudian dikirim atau pun materi yang harus didownload. Terkadang handphone saya tidak mampu menyimpan begitu banyak file, sehingga saya kesusahan dan harus menghapus kembali yang tidak terlalu penting dan jika mau dihapus semua, itu tidak bisa sebab file-file tersebut sangat penting karena berisi materi yang saya butuhkan. Saya juga sering kesusahan saat mengabsen atau mengirim tugas sebab jaringan yang kurang bagus. Sampai-sampai terkadang saya harus minta tolong kepada sepupu atau teman saya untuk mengabsen maupun untuk mengirim tugas. Apalagi ketika sedang melakukan tatap muka menggunakan aplikasi Zoom atau Google Meet, saat guru sedang mengajar dan tiba-tiba jaringan jelek sehingga mengakibatkan apa yang dijelaskan oleh guru tidak terdengar oleh saya. Terkadang juga saya merasa bosan belajar dari rumah sebab tidak ada yang menemani. Tidak sama seperti di sekolah, banyak teman-teman dan bahkan kalau ada yang saya tidak mengerti bisa meminta bantuan dari teman. Saya juga sering merasa sakit dibagian mata kerena terlalu lama melihat handphone saat mencatat atau meringkas materi.

Namun dibalik itu semua, saya juga bersyukur, dimana dengan belajar dari rumah, saya bisa menghabiskan waktu bersama keluarga dan bisa lebih dekat dengan mereka serta saya dapat membantu mengerjakan pekerjaan rumah. Saat ini saya sudah mulai peka terhadap perubahan dan teknologi yang ada sehingga saya dapat belajar lebih banyak lagi. Saya juga terbantu dalam mengerjakan tugas sekolah dengan cara mencari informasi maupun materi-materi yang ada di google maupun youtube. Belajar dari rumah dapat menghemat waktu dan saya dapat mengatur waktu belajar saya lebih baik lagi.

Dalam situasi saat ini saya sadar bahwa, saya harus bisa menggunakan waktu sebaik-baiknya. Terlebih lagi saya harus mengerti dan tidak memaksakan untuk belajar di sekolah sebab virus yang menyebar saat ini sangat berbahaya. Saya juga sadar bahwa dengan mematuhi peraturan pemerintah yaitu mematuhi protokol kesehatan adalah tujuan untuk kesehatan dan keselamatan bersama.

Demikianlah pengalaman saya saat belajar ditengah pandemi covid-19. Kurang lebihnya saya mohon maaf sebesar-besarnya. Saya berharap dan berdoa semoga virus covid-19 ini bisa segera hilang dan keadaan kembali normal. Demikian, Atas perhatian Bapak, saya ucapkan terima kasih.

Wassalamu’ alaikum Wr. Wb.     

SMK Negeri 2 Luwu Timur

  • Bagikan