KEKER.FAJAR.CO.ID – Assalamu’alaikun Warahmatullahi Wabarakatu
Perkenalkan nama saya Asrida Firdaus. Saya berasal Dari Enrekang. Saya bersekolah di Pondok Pesantren Puteri Ummul Mukminin.
Pada kesempatan ini saya akan berbagi dan bercerita tentang pengalaman saya selama saya melakukan pembelajaran daring. Pada awalnya saya sangat menikmati hal baru ini, tetapi seiring berjalannya waktu rasa malas mulai menyerang, rasanya tidak menyenangkan belajar dirumah apalagi banyak kendala dan masalah yang saya alami. Saya senang tapi juga merasa bosan karna kurang berinteraksi dengan guru maupun teman-teman.
Memang benar, bahwa belajar di rumah ini adalah bentuk menaati pemerintah untuk tetap di rumah aja, berkaitan dengan kasus pandemi yg sedang berlangsung yaitu COVID-19. Sistem pembelajaran yg saya jalani adalah sistem pembelajaran daring (online). Dengan Belajar di rumah saya bisa mendapatkan banyak referensi materi tidak hanya dari buku atau dari materi guru saja, tapi saya juga mendapatkan dan mempelajari materi dari internet atau dari aplikasi-aplikasi belajar lainnya.
Menurut saya, Pembelajaran tatap muka lebih efektif dibandingkan dengan pembelajaran jarak jauh (online). Dengan pembelajaran tatap muka, Saya merasa lebih paham dan gampang mencerna pelajaran. Berkaitan dengan sistem pembelajaran daring ini, tugas yang saya dapatkan jadi semakin banyak. Memang benar, hal ini untuk menyesuaikan dengan kondisi yg saat ini berlangsung, tapi memang tidak bisa di pungkiri bahwa tugas yang saya dapatkan memang lebih banyak daripada saat pembelajaran offline. Belajar dilakukan secara online dengan berbagai aplikasi diantaranya E-Learning, Zoom, google meet, whatsapp, telegram dan aplikasi lain yang menunjang sistem pembelajaran online.
Berkaitan dengan sistem pembelajaran online ini, saya rasa saya memiliki beberapa hambatan yang saya alami diantaranya: Yang pertama, Sinyal terkadang kurang mendukung dan lemot. Hambatan yang ke dua adalah penyimpanan HP. Dengan banyaknya aplikasi yang dibutuhkan, penyimpanan HP jadi penuh, alhasil HP jadi lemot. Apalagi jika harus terus mengunduh aplikasi dan penyimpanannya tidak mencukupi, solusinya harus menghapus aplikasi lain yang tidak terlalu penting jika dibandingkan dengan aplikasi untuk menunjang sistem pembelajaran daring. Jadi mau tidak mau aplikasi tersebut harus rela untuk di hapus. Hambatan yang ketiga adalah Kurang paham terkait materi pembelajaran. Terkadang ada materi pembelajaran yang jika dilakukan secara online akan sulit dipahami, berbeda dengan jika belajar secara offline. Bagaimana negara atau pendidikan bisa maju jika generasinya terus terusan belajar online seperti ini?. Karna pelajaran atau materi yang di jelaskan secara langsung belum tentu bisa di pahami dengan baik, apalagi di jelaskan secara online tanpa tatap muka.
Namun ada satu hal yang paling penting yaitu hadir dalam setiap proses pembelajaran. Guru saya juga selalu hadir sebagai pendukung, pemecah masalah, hingga tokoh panutan yang dapat memovitasi saya untuk mengembangkan diri menjadi lebih baik.