Dan saya sebagai salah satu angkatan lulusan corona pertama yang masuk jenjang SMA merasa canggung kepada guru-guru, karena MPLS yang biasanya diadakan secara langsung hanya dapat dilaksanakan secara online. Karena hal ini, kadang ketika ingin bertanya kepada guru mata pelajaran, seperti ada rasa ragu dan takut. Belum lagi materi yang diberikan mengikut kurikulum darurat, jadi terkadang terdapat beberapa materi yang seharusnya dan bahkan sangat penting untuk dijelaskan malah dipangkas, apalagi pembelajaran yang memang membutuhkan praktek secara langsung didampingi oleh guru dan ditambah fasilitas yang kurang memadai dari saya pribadi.
Bukan hanya itu, belajar di masa pandemi ini juga cukup membuat saya berada pada suasana yang baru. Karena saya merupakan tipe orang yang harus berdiskusi dan bertukar pendapat dengan teman untuk lebih memahami suatu materi. Tapi meskipun demikian, sebenarnya belajar di masa pandemi ini juga memberikan dampak positif. Salah satunya, mendorong kita untuk menjadi diri sendiri, meningkatkan kemampuan berpikir secara otodidak dan membuat kita lebih menguasai IT.
Meskipun sistem pembelajaran saat ini adalah PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh), jangan terbuai dengan keadaan. Coba untuk melihat dari segala sudut pandang. Keadaan saat ini bukanlah penghalang untuk tidak belajar. Belajar bisa dilakukan kapan pun dan dimana pun itu. Sebagai pelajar pancasila, jadilah sosok yang inovatif, kreatif, dan percaya diri di tengah pandemi. Try it’s never too late. If you think you can do it, you can! Semangat , kita pasti bisa!.
Satu hal yang ingin saya sampaikan kepada teman-teman semua. “Daring memang menyiksa, tapi harus dinikmati!”.
Sekian isi dari surat saya terkait “Pengalaman belajar di masa pandemi.” Semoga berkenan di hati. Terima kasih atas perhatiannya. Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuhu.