KEKER.FAJAR.CO.ID – Assalamu’alaikum warohmatullohi wabarokatuh
Dengan sebaik-baiknya pembuka segala hal yaitu dengan salam. Ada pepatah yang mengatakan tak kenal maka tak sayang, maka dari itu izinkan saya memperkenalkan diri. Nama saya Husnul Khatimah dengan sapaan akrab Nunu’. Lahir di pelosok kabupaten Bulukumba pada 19 Maret 2004. Asal sekolah SMA NEGERI 10 BULUKUMBA. Menceritakan kehidupan di masa pandemi ini dengan minimal 250 kata dan maksimal 450 kata rasanya kurang.
Jika diizinkan menulis buku, saya pasti bisa memenuhi buku anak sekolahan yang umumnya memakai buku merek SiDU dengan 58 lembarnya. Rasanya pandemi menjadi momok yang ditakuti bukan hanya karena penyakitnya yaitu COVID-19, tetapi banyak aspek kehidupan yang merosot dan membuat kita semua lebih bekerja keras dalam menjalani kehidupan. Anak sekolahan seperti sayapun ikut terkena imbasnya.
Saya yang sedang giat-giatnya menuntut ilmu demi membahagiakan orang tua, berguna bagi bangsa, negera, dan siapapun malah menjadi sebaliknya. Anak yang bisa dikatakan ambisius kini menjadi anak yang pemalas. Kurang efektifnya cara belajar mengajar menjadi sebab pastinya. Yang banyak menjadi pertanyaan dikalangan anak sekolahan yaitu “kenapa bisa pusat perbelanjaan dibuka sedangkan kita yang jelas-jelas ingin belajar demi kemajuan bangsa tidak bisa sekolah sama sekali?”.
Anak sekolah seperti kita ini sudah bukan lagi anak kecil yang suka membantah aturan, aturan seperti protokol kesehatan utamanya. Apalagi di zaman milenial ini, kita dituntut untuk bisa pandai dan kritis dalam menjalani kehidupan terutama dibidang ilmu komunikasi. Lalu bagaimana nasib pelajaran yang orang tuanya tidak mampu membeli handphone?