Cewek yang akrab disapa Joce bilang, mengikuti lomba bidang IT harus memiliki modal basic coding, matematika, dan logika, dikarenakan rata-rata soalnya menggunakan matematika dan logika. Lomba IT sendiri adalah salah satu bidang lomba baru yang membuat peserta lomba kesulitan mengakses materi dikarenakan platform tentang materinya masih kurang. “Kami sendiri belajar tiap hari baik ada lomba dan tidak ada lomba tetap belajar coding dan memperbanyak mengikuti kontes untuk melatih mental,” bebernya.
Koordinator Olimpiade SMAKARA, Jemmy ST MSi mengatakan, untuk pemilihan peserta olimpiade dilihat dari tes IQ, rekomendasi dari guru, dan rata-rata nilai raport. Sebanyak 36 siswa yang lulus nantinya akan masuk ke kelas unggulan untuk mendapatkan pelatihan olimpiade.
“Pertama adalah mengikuti tes reguler, setelah itu dipilih 100 siswa dan beberapa siswa rekomendasi dari guru. Kami tes lagi soal-soal yang membutuhkan logika dan 36 teratas akan masuk di kelas unggulan, dan mendapat kebebasan untuk memilih pelajaran apa yang mereka mau untuk olimpiade nanti,”ungkap pria yang akrab disapa Pak Jemmy itu.
Tak dipungkiri lagi yah gaes, siswa-siswi SMAKARA berprestasi karena ketatnya seleksi untuk mengikuti olimpiade, fasilitas yang memadai, dan siswa yang pro aktif dalam mengikuti olimpiade.(*)