KEKER.FAJAR.CO.ID – Selamat datang di Kota Matritan, salah satu kota yang memiliki sumber daya manusia yang disegani dan menjadi pusat perdagangan teknologi mutakhir dari seluruh belahan dunia. Salah satu keluarga yang mampu merombak kota ini adalah kelurga Alexa, mereka memiliki anak yang sangat dikenal dan disanjung oleh penduduk kota.
Adalah si kakak yang bernama Tiara, merupakan pengajar terkenal dengan sikapnya yang begitu taat pada agama hingga disegani oleh banyak orang. Lalu, adiknya Rara, juga tidak kalah hebat dari kakak yang memanfaatkan kreativitasnya menyeimbangkan daya saing antara mereka.
Suatu hari, Kota Matritan mengalami permasalahan kritis dan mencoreng julukan Kota Matritan “Sang Robot Dunia,” karena kerusakan pada sistem pusat menyebabkan perekonomian turun drastis dan kerusuhan oleh kelas bawah yang juga semakin ditindas. Rara yang sangat gusar melihat pemandangan ini diam-diam pergi ke sekolah kecil yang ia buat tanpa sepengetahuan keluarganya sendiri. Saat di tengah perjalanan, Tiara menelpon bahwa ayah dan ibu jatuh sakit akibat keracunan. Rara kebingungan karena dihadapkan pilihan yang sama pentingnya, akhirnya dengan terpaksa Rara menceritakan soal sekolah yang ia buat dengan tujuannya juga. “Maaf kak, tapi aku sebenarnya sedang dalam perjalanan ke suatu sekolah,” kata sang adik. “Sekolah? Sekolah apa yang kamu maksud?!” kata sang kakak yang sedikit bingung. “Sebenarnya selama ini aku mendirikan sekolah kecil sebagai wadah untuk anak-anak yang ingin belajar tapi tersendat ekonomi,” jawab Rara. “Kumohon kak jangan marah,”tambahnya. “Benarkah itu adikku? hal itu sungguh sesuatu yang mulia, kenapa aku harus marah? lanjutkanlah rencanamu itu, jangan risaukan kami di sini” jawab sang kakak dengan antusias.
Sangat mengejutkan, Tiara senang mendengarkan hal tersebut yang meminta adiknya agar tidak perlu khawatir mengenai orang tua mereka dan akan membantu adiknya untuk melancarkan rencananya. Rara setelah mendengarnya ia begitu tersentuh dan bergegas menuju sekolah, saat tiba ia menyebutkan rencanya, yaitu Rara ingin anak-anak tersebut membagi tim yaitu tim aksi, tim edukasi, dan tim pendorong agar masyarakat minoritas hingga kelas menengah mendapatkan pendidikan yang layak serta memiliki akses yang sama rata dalam pemenuhan hak.
Di sisi lain orang tua sepasang saudara tersebut sudah pulih tanpa sepengetahuan anak-anaknya, ternyata orang tua mereka ingin merusak usaha anak-anaknya, dengan menahan bahkan menembak mati para tim-tim dari Sekolah Nusa Bangsa karena dibutakan oleh informasi yang berisi tuduhan bahwa sekolah tersebutlah yang menjadi biang dari semua kejadian yang menurunkan perekonomian Kota Metritan.