KEKER.FAJAR.CO.ID – “Kukuruyuuuuk.” Kokokan ayam itu berbunyi dengan kerasnya. Kucing yang baru saja ingin melanjutkan tidur pun melayangkan tatapan sinis. Semenjak ayam itu di taruh di halaman rumah, kucing berwarna putih itu sulit sekali untuk tertidur dengan tenang di pagi hari.
“Bisa nggak sih kamu gak usah ribut berkokok saat pagi?”tanya kucing kesal. Ayam yang nampak ingin mengeluarkan kokokannya itu sontak memandang kucing. “Maaf, tapi ini sudah menjadi tugasku. Rio harus segera bangun agar dia tidak terlambat datang ke sekolah.”ujarnya. Kucing mendengus kesal. Hewan berbulu lebat itu memasuki rumah dan segera menuju kamar Rio. Ia mengeong kepadanya dan naik di badannya. Mengganggu dia agar bisa terbangun.
Rio terlihat melenguh kecil merasa ada yang berada di atasnya. Terlihat dia membuka matanya kemudian menurunkan kucing itu dari badannya. Kucing tersenyum senang, merasa bahwa tanpa kokokan ayam di pagi hari ia pun bisa membangunkan Rio.
Tiba-tiba adik perempuan Rio datang. Dia menggendong kucing kemudian kembali menaruh di teras rumah bersama ayam yang menurut kucing berisik karena terus berkokok di pagi hari. Setelah Reina pergi, segera kucing memamerkan tindakannya yang membangunkan Rio tadi.“Rio tadi aku ganggu sedikit kebangun loh, hebat kan aku. Nah jadi besok-besok aku saja yang bangunin Rio, kamu diem aja.”“Baiklah, mari kita lihat apa yang terjadi besok.”ayam pun menyetujui.
Pagi harinya, ayam memandangi kucing yang sedang tertidur pulas padahal sudah pukul 06.30, sedangkan Rio masuk 7.20. Tak tahan dengan kucing yang tak bangun-bangun jua, akhirnya ayam berkokok. Kokokannya benar-benar keras kali ini, agar Rio dan kucing bisa mendengarnya kemudian terbangun. Kucing menggeliat mendengar kokokan itu menganggu paginya lagi.”Kan aku bilang, nanti aku yang bangunin Ri-” Belum selesai kucing berbicara ayam langsung memotongnya dengan marah. “Ini sudah pukul 06.31, kau terlihat tidak ada tanda-tanda untuk terbangun.”sambung si ayam