[Cerpen] Memeluk Surga

  • Bagikan

Ibu Rumini kembali mengatakan, “Tapi tak ada waktu lama lagi nak, semeru ini akan mengubur desa dan seluruh penghuninya. Larilah nak, selamatkan dirimu.” ucap Ibu Rumini.

Dengan sekuat tenaga Rumini memapang Ibunya yang tak mampu bergerak itu. Meminta pertolongan kesana kemarin pun tidak di gubris, karena kondisi darurat ini setiap orang akan menyelamatkan dirinya dan keluarganya terlebih dahulu.

Ibu Rumini kembali berkata, “pergilah nak, tinggalkan ibu sendirian disini. Ibu tak sanggup berjalam lagi. Ikhlaskan ibu istirahat panjang disini.” Ucap ibu Rumini.

Lagi-lagi Rumini kembali menolak dan mengatakan “Tidak Ibu, ragaku mungkin bisa berlari namun hatiku ini tidak bisa. Bagaimana mungkin aku meninggalkan ibu yang sedariku kecil mengorbankan jiwa dan raganya demi kelahiranku”.

Ibu Dumini merasa sedih karena tidak dapat berbuat apa-apa, sedangkan anaknya tulus ingin membantunya. Tidak pantang menyerah, Rumini mencari cara agar bisa segera pergi dari desa ini. Namun, takdir berkata lain abu vulkanik dan larva panas gunung Semeru menyerbu desa, Kabut tampak dimana-mana, semburan sumber minyak dan uap panas menumpahi penduduk di desa itu.

Tak sempat Rumini dan ibunya keluar, Rumini hanya bisa berpasrah diri kepada Tuhan, jika ia ditakdirkan mati, tidak masalah baginya asalkan ia selalu bersama Ibunya. Tak tega Rumini meninggalkan ibunya seorang diri terbakar oleh larva panas semburan gunung Semeru. Ia berusaha tenang dan senantiasa berdoa. Namun, naas keduanya tak dapat tertolong, Rumini meninggal di pelukan ibunya. Abu vulkanik menimpa mereka dan larva panas gunung semeru membuat kulitnya terbakar. Kini mereka telah berjalan menuju keabadian.

Dari kisah ini kita belajar tentang cinta yang tulus, terutama kepada Ibu. Ia biarkan raganya di telan awan hanya karena tak ingin meninggalkan ibunya seorang diri. Rumini lebih memilih untuk menemani sang ibu berjuang menghadapi awan panas semburan erupsi Semeru. Keduanya pun ditemukan berpulang dalam timbunan berpelukan. Kini Rumini telah pergi memeluk surganya.(*)

  • Bagikan