“Pacaran itu bisa buat overthinking karena harus dikasih kabar, harus diprioritaskan. Lebih have fun kalau tidak karena lebih bebas,” beber cowok yang akrab disapa Fadli ini.
Menurut Psikolog Klinis Biro Psikologi Widya Prasthya, Kartika Cahyaningrum, M.Psi, mengatakan riset ini bukan riset secara psikologis langsung, riset tersebut dilakukan di luar negeri yang karakteristik remajanya pasti berbeda dengan karakteristik remaja di Indonesia.
Kartika sapaan akrabnya menambahkan, kalau kita tidak bisa langsung mengambil kesimpulan bahwa tingkat depresi rendah jika menjadi jomblo. Seseorang yang tidak berpacaran bisa jadi juga bisa merasakan depresi, misalnya mendapatkan judgement dari lingkungan sekitar atau teman-temannya sebagai jomblo akut atau tidak laku.
“Tapi orang berpacaran juga bisa jadi merasakan depresi juga karena mungkin dia dapat pacar yg posesif atau suka mengatur, suka memukul, dan sebagainya. Masih perlu dikembalikan ke masing-masing individunya masing-masing,” ungkapnya.(*)
