[Cerpen] Janji Xavier

  • Bagikan

“Kau mau tahu kenapa? Karena seorang juara bukanlah mereka yang cuma duduk berpangku tangan dari bangku penonton tapi berharap jadi juara. Bukan nak, bukan orang-orang seperti mereka yang akan jadi juara. Melainkan mereka yang berjuang mati-matian dan rela berkorban, sehingga mereka layak menyandang gelar juara,” sang ibu menjelaskan panjang lebar.

“Berarti kalau Xavier mau jadi juara kelas kayak tante Nurul, Xavier harus belajar keras sama berkorban dulu dong bu?” Xavier bertanya polos. Sang ibu tertawa kecil, lagi-lagi mengusap kepala anaknya.

“Pinter, itu Xavier tau. Kalau begitu Xavier harus janji sama ibu bakalan selalu belajar giat dan jangan pernah berputus asa. Pokoknya kalau kamu jatuh 1000 kali, maka kamu harus bangkit kembali 1001 kali. Oke Xavier? Janji,” sang ibu mengacungkan jari kelingkingnya yang juga dibalas dengan jari kelingking anaknya.

Kedua jari mungil itu bertautan. “Xavier janji bakalan belajar giat biar bisa jadi juara kelas,” anak kecil itu berkata mantap. Dan sang ibu kini menatap anaknya penuh penghargan, itu sukses membuat anaknya kembali semangat.

“Kalau begitu ayo habisin makanannya. Nanti keburu dingin,” ujar sang ibu. Xavier mengangguk dan kembali menyendok nasi gorengnya. Kali ini ia makan lahap sekali.(*)

Muhamad Fadhel BasriMA Pesantren IMMIM Putra MakassarIG: @fadhel.basri

  • Bagikan