Seperti yang dirasakan Misbah, Siswa SMAN 11 Makassar, ia bilang kalau faktor kebiasaan yang melekat di lingkungannya membuat ia sulit menjaga pola makan yang sehat. Akibatnya ia sering kebablasan dan tidak mengetahui jumlah konsumsi gula dalam sehari.“Sudah jadi kebiasaan buruk yang sulit ditinggalkan, di manapun pasti ada makanan, juga jajanan yang mengandung gula. Jadi, agak sulit untuk mengetahui sudah berapa yang dikonsumsi makanan manis dalam sehari.” Bebernya.Sementara Sheline Angriani Siswa SMK Farmasi Yamasi bilang, meski tahu makanan manis yang berlebihan itu buruk, kebiasaan ini masih sulit ia tinggalkan. Ia kerap kali menjadikan makanan manis sebagai penyembuh ketika sedang bad mood.“Kalau cewek lagi bad mood atau saat haid, pasti pilih ngemil makanan manis untuk bagusin mood-nya. Meski terkadang sudah tahu kalau berlebihan itu nggak baik,” cuap cewek yang kerap disapa Sheline ini.Komentar lain dari Dr Abdul Salam SKM MKes. Sekretaris Departemen Ilmu Gizi, FKM Universitas Hasanuddin ini mengungkapkan kebiasaan mengonsumsi makanan manis setelah makan telah melekat dan merupakan kebiasaan yang buruk, hal ini menurutnya perlu dialihkan ke kebiasaan yang lebih sehat.
“Makanan manis ini bisa diganti dengan cukup konsumsi buah lokal saja, selain rasanya juga manis tentunya ini lebih sehat,”tutupnya.(*)