KEKER.FAJAR.CO.ID – Jaringan Pegiat Literasi Digital (Japelidi) bekerjasama dengan Konsulat Amerika Serikat yang ada di Surabaya menggelar Penguatan Literasi Digital Pemuda di Indonesia Timur.
Kota Gowa Sulawesi Selatan menjadi daerah kedua yang beruntung mendapatkan pelatihan ini setelah Bali. Ada lima wilayah sasaran kegiatan ini, yaitu Sulawesi Selatan, Maluku, NTT, Kalimantan selatan, dan Bali.
Koordinator Nasional Japelidi, Novi Kurnia menyebutkan target peserta 500 anak muda dengan rentang usia 15-19 tahun. “Mereka yang membangun bangsa kita untuk lebih maju, maka program pelatihan ini untuk penguatan kawan muda di Indonesia Timur. Tujuannya untuk membantu anak muda di Indonesia Timur dalam mengembangkan kompetensinya di Indonesia timur,” jelasnya pada pembukaan kegiatan yang digelar via zoom pada Sabtu, 4 April.
Novi menambahkan, pelatihan ini merupakan program yang kedua dari apa yang telah dilakukan. “Kita sudah FGD dan membuat modul. Pelatihan ini jadi bagian yang kedua. Ada juga lomba atau sayembara yang kita gelar. Informasi lengkapnya silakan melongok ke website Japelidi untuk memahami map digital di Indonesia, paparnya.Pada Pengenalan isu literasi digital, dosen Komunikasi UGM ini menyebutan saat ini kita tidak bisa lepas dari internet. media sosial, dan perangkat gawai. Novi menyebutkan, ada beberapa tantangan yang dirangkum dari FGD yang digelar tahun lalu. Pertama, kalau menggunakan media sosial banyak yang tidak sopan.
“Banyak netizen yang suka ngata-ngatain orang body shaming, ngejek, kata kasar. Solusinya kita sebagai kawan muda ini, kita harus etis karena kita berinteraksi dengan orang lain,” jelas Novi.
Kedua, kata Novi, perilaku Gaptek, kurang canggih memanfaatkan media digital. “Nggak tau ngeblok, kalau sering diinvite di whatsapp grup cara supaya tidak otomatis bagaimana, cari kata kunci untuk verifikasi, mungkin bisa tapi ndak optimal. Maka jadi cakap dan keren di media digital untuk tahu cara setting password yang kuat,” tambahnya.