Saat itu aku mulai sadar, sebab aku selalu gagal dalam usahaku adalah karena aku kurang bersyukur, aku mulai terpikirkan akan satu hal. Aku mungkin gagal di salah satu planning-ku tapi rencana lainnya selalu berhasil. Saat itu juga aku mengucap terima kasih pada Mama karena memberikan aku pelajaran yang sangat berharga.
Tentang Mamaku, beliau sosok yang sangat kuat. Mama selalu mengingatkan untuk rajin rajin sekolah, karena hanya itu hartaku. Beliau selalu berpesan, lelahnya aku saat ini menempuh pendidikan belum ada apa-apanya sebelum aku mulai masuk dunia kerja. Dunia di mana orang-orang mulai memikirkan tentang usaha yang mereka kerjakan untuk keberlangsungan hidup mereka. Katanya aku harus menjadi lulusan sarjana nantinya, mendapatkan pendidikan yang baik ke depannya.
Secara tidak langsung Mama mengatakan untuk tidak seperti dirinya yang hanya lulusan S3. SD, SMP, SMA. Mungkin banyak di luar sana yang ibunya berkerja di pemerintahan karena dulu menempuh pendidikan untuk mendapat gelar. Tetapi Mama tidak, setelah menikah Mama mulai merintis usaha dan berkerja sebagai wirausaha. Aku tak perlu menceritakan banyak, karena aku tau banyak hal yang Mama perjuangkan untuk sampai di titik ini.
Mamaku memang cuman lulusan SMA. Tapi kuatnya Mama kerja setiap harinya mulai menjadi semangat tersendiri untukku mengerjakan setiap planning yang menjadi impianku.
Seorang ilmuwan dan tokoh terkenal Kahlil Gibran pernah berkata dalam kutipannya “The mother is everything- she is our consolation in sorrow, our hope in misery, and our strength in weakness. She is the source of love, mercy, sympathy, and forgiveness.”
Beliau mengatakan tentang “Ibu adalah segalanya dia adalah hiburan dalam kesedihan kita, harapan dalam penderitaan, dan kekuatan dalam kelemahan. Dia adalah sumber cinta, kasih sayang, simpati, dan ampunan.”
Yahhh dialah sosok yang kucintai, The Source Of My Happiness, Mama. (*)
Wanda Anggraeni(SMAN 1 Polewali)IG @wandanggrn