Menurut Kasmawati J, S.Pd., Wali Kelas X Perhotelan 2 SMKN 8 Makassar, terkadang, karena kurangnya kasih sayang, siswa melarikan masalah pada hal-hal negatif yang sebenarnya mereka lakukan hanya untuk sekadar coba-coba, seperti seks bebas. Mereka bergaul terlalu bebas, tanpa kontrol dari orang tua di rumah. Makanya hubungan antara wali kelas dan siswa harusnya bukanlah hubungan akademik saja. Siswa perlu sosok yang bisa dia jadikan “ibu” di sekolah.
“Mereka mnghabiskan tujuh hingga delapan jam interaksi di sekolah. Selain sebagai guru di kelas, wali kelas bisa jadi orang terdekatnya di sekolah yang bisa menasehati tanpa mendikte, mendengarkan keluh kesahnya tanpa menghakimi, dan memberikan pemahamam tentang bahaya-bahaya seks bebas,” jelas guru Bahasa Inggris ini. (*)
Penulis : Nur Annisa PutriEditor : Ayita