Baca Cerpen Seru Stargazing 3 (Kale’s version)

  • Bagikan
keker

Kaye pun duduk bersebelahan dengan Shaila, “Kurasa ketika aku pulang nanti, aku akan menandai hari ini menjadi hari terbahagia sepanjang hidupku pada kalender yang menggantung di tembok rumahku. Kau mungkin sangat membenciku hari ini, tapi satu hal yang pasti, aku merindukanmu, Shail. Dukunganmu, ucapan pagi, malam, dan di hari-hari istimewaku, suaramu yang selalu menghiburku dengan lagu kesukaanmu itu. Apa namanya? Iya, W.H.U.T oleh Aisha Retno. Berhentilah menangis dan lihatlah langit yang penuh bintang malam ini, Shail. Persis seperti lirik kesukaanmu. Holdin’ me tight, while we were stargazing and just laughing, all night, forgettin’ both our pasts in this city of W.H.U.T, I just wanna hold you tight.”

Kaye menyanyikan sepotong lirik kesukaan Shaila tersebut karena ia pernah menjanjikannya tiga tahun lalu, “Maaf untuk janji yang terlambat kutepati.” Sontak Kaye terkejut dan merasa hangat peluk Shaila tiba-tiba.

Kaye, aku benar-benar berterima kasih karena Tuhan mengizinkan perjalanan ini berakhir tidak realistis. Agar aku bisa membuatmu tidak hanya abadi dalam karyaku tapi juga di hidupku. Knowing you is a nice accident and I will hold you as hard as I can now so you will never disappear.

“Kamu ingat dulu kita punya mimpi bersama dan aku minta kamu untuk mewujudkan itu jadi jangan pernah menyerah pada hidup. Lihat hari ini kamu berhasil mewujudkannya, Shail. Terima kasih telah lahir dan bertahan sampai hari ini. Sekarang boleh aku tebus kesalahanku dengan semangkuk ramyeon, selama mungkin mengelilingi kota seoul, dan selelah-lelahnya berdiri menonton konser idola kita, boleh ya?” Pernyataan sekaligus pertanyaan Kaye dijawab dengan anggukan kepala dansenyuman manis Shaila.

Empat tahun mereka jalani untuk mewujudkan mimpi bersama satu persatu. Sampai pada akhirnya Kaye lulus kuliah lebih dulu, lalu dua tahun kemudian disusul oleh Shaila. Setelah lulus Shaila memilih untuk pulang ke Indonesia, karena sudah empat tahun tidak bertemu keluarganya. Shaila meminta izin pada Kaye untuk kembali ke negaranya sebelum ia masuk ke ruang tunggu pesawat, “Aku pamit ya, Kaye. Terima kasih untuk empat tahun berharga di negara ini.” Ucap Shaila sembari meneteskan air mata.

“Hey, hey, jangan nangis dong, bulan depan giliranku yang akan memijakkan kakiku di tanah kelahiranmu, Shail. Sampai jumpa untuk waktu yang singkat namun terasa lama karena tempat pemberhentiannya ada di kamu.” Shaila pun tersenyum dan menuju pintu masuk ruang tunggu sambil melambaikan tangannya ke arah Kaye. Sampai jumpa lagi Kaye.(*)

Biodata:

Sharon Luna Nathasya ManaluSMP Negeri 1 MakassarIG: @lunanaathasya_

  • Bagikan