KEKER.FAJAR.CO.ID – Hai Sobat KeKeR, circle pertemanan yang sehat diisi oleh teman-teman yang bisa membuat kamu jadi diri sendiri dan lebih maju. Coba cek lagi, siapa tahu circle pertemanan kamu salah dan cuma dimanfaatin. Huhhh.
Yappsss, remaja merupakan masa di mana seseorang sedang berada dalam tahap pencarian jati diri. Namun, terkadang dalam proses itu, seseorang tidak sadar dengan lingkungan yang ia masuki, apakah baik untuk diri sendiri atau malah merugikan.
Seperti yang dialami oleh siswa SMKN 4 Soppeng, Abdur Rohman yang mulai menyadari dirinya dilema antara harus lanjut dengan pertemanan yang ia rasa selama ini agak merugikannya. Doi mengaku kalau terkadang ketika ada tugas kerja kelompok, cuma dirinya sendiri yang mengerjakan tugas itu, sedang teman yang lainnya malah asyik tinggal numpang nama. “Saya kadang mengalah, tapi sekarang saya merasa kewalahan sendiri. Kadang diajak asyik bareng, tapi saya rasa itu hanya untuk kesenangan mereka sendiri,” ungkap Rohman.
Beda dengan Syifanka Azzahra, Siswi Cantik dari SMPN 6 Makassar yang punya circle yang baik. Bagi cewek yang akrab disapa Syifa ini, circle pertemanan yang baik itu harus saling mendukung satu sama lain, serta harus suportif dalam hal-hal yang positif.
“Yang aku alamin sekarang si relate banget sama circle pertemananku, kita saling mengingatkan untuk ibadah, kerja tugas sekolah,dan hal-hal positif lainnya. Buat yang lagi terjebak di circle yang salah, mending menghindar,” saran cewek yang hobi dance ini.
Novita Maulidya Djalal, S.Psi., M.Psi., Psikolog, berkomentar mengenai problem remaja, ia mengungkapkan setiap perilaku pasti ada hal yang mendorong terutama dalam proses pencarian jati diri.