“Jangan kesini. K-kamu siapa?”
“Aku Neina.” Ucap Neina yang memberhentikan langkahnya.
“Bohong. K-kamu kuntilanak kan?” tanya Ayu takut.
“Kenapa kamu berkata seperti itu?”
Ayu mengendus-enduskan hidungnya sedikit kedepan karena ia merasa mencium bau sesuatu.
“Rambut berantakan, bau wangi bunga semerbak dengan bercak merah ditangan dan-” Belum selesai Ayu bicara. Ia melihat dompetnya di tangan si kuntilanak palsu.
“AH, ITU ADALAH DOMPETKU.” Kaget Ayu “Ternyata benar yang dikatakan oleh Neina. Kuntilanak itu sungguh sangat menyerupai manusia dan mengambil dompetku.”
Neina puas tertawa. Ia tidak sadar ciri-ciri kuntilanak yang ia sebutkan dengan asal sore tadi, ternyata ada pada dirinya sendiri. Bahkan, parfum yang ia semprotkan tadi ternya berbau bunga juga. Neina masih dengan ketawanya sedangkan Ayu yang kelihatan bingung dengan situasi sekaligus takut dengan sosok didepannya yang tertawa.
“Astaga, haha. Maafkan aku menjahilimu, Yu. Kuntilanak itu tidak ada, aku yang mendapatkan dompetmu tadi sore.”
“Jahil banget sih, aku udah takut lho daritadi.” Jawab Ayu “Tapi kuntilanak itu ada lho, Nei,”
“Hah? Yang benar?”
“Iya, dia ada di depanku sekarang.”Neina melihat Ayu dengan tatapan bingung karena yang ada di depan Ayu hanya dia.“Iya kamu,” Jahil Ayu sebagai balasan.Mereka berdua tertawa dan langsung beranjak pulang kerumah masing-masing karena sudah larut malam.(*)
Nazhrah LatifahSMAN 17 MakassarIG : naanaa.ny
