Cerpen Tertinggal Sendirian, Mengubah Pandangan Tentang Dunia

  • Bagikan
keker

KEKER.FAJAR.CO.ID – Apa kau pernah merasa bahwa dunia terus berjalan dan hanya kau yang tertinggal di belakang?Ketika kuperhatikan semua orang, mereka tampak terus berlari ke depan dan hanya aku terdiam seperti orang bodoh.

“Oh, maaf.”Mereka menabrakku saat mereka berjalan ke depan, harusnya aku membalas, tapi yang kulakukan lagi – lagi hanya terdiam di tengah -tengah mereka. Saat seharusnya yang kulakukan adalah berlari ke depan, aku justru memutar arah dan berlari berlawanan arah.

Aku berlari ke arah gedung kumuh yang tak terpakai, tangga kunaiki satu per satu hingga mencapai atap yang paling tinggi. Kaki menginjak ujung pembatas atap, melangkah sekali lagi dan aku akan terjatuh ke bawah. Namun, sebelum melakukan itu aku menatap langit sejenak.

Langit nampak terlihat tenang di saat aku yang berdiri di atas atap ini dan berniat mengakhiri hidup, ia terlihat biasa saja. Kuperhatikan sekali lagi, kapan terakhir kali aku menatap langit seluas ini? Aku selalu terjebak di kamarku, meringkuk, mendengar orang tuaku bertengkar dan mengutuki diriku yang tidak bisa melakukan apa -apa.

Aku beralih menatap ke bawah, ke arah orang -orang yang terlihat berlalu-lalang. Lihat, dunia tetap berjalan meski orang sepertiku akan menghilang. Jadi, dengan yakin kulepaskan satu kaki ke udara, menutup mata untuk merasakan tubuhku yang akan jatuh perlahan – lahan.”Tunggu.”Aku terkejut saat seseorang memegang tanganku, aku membuka mata dan menoleh. Kudapati seorang gadis seusiaku kini tengah tersenyum menatapku.Aku hampir saja memberontak dan menarik tanganku, tapi ia sudah lebih dulu berkata, “jangan bergerak atau kita akan jatuh bersama.” Sembari menguatkan genggamannya.

Entah mengapa, aku merasa lega. Aku ingin menangis saat kusadari ia berhasil mengenggam tanganku saat tubuhku nyaris terjun dari atap ini. Aku merasa seperti……seseorang memahamiku.”Namaku Lily. Ingin makan ice cream bersamaku?”

Tiba – tiba ia memperkenalkan diri dan menawarkan ice cream, aku yang masih bingung dengan situasi ini hanya terdiam menatapnya. Hingga ia menarik tanganku pelan dan menaruh ice cream itu di telapak tanganku, kemudian ia mengambil posisi duduk.

  • Bagikan