Menurutnya, banyak perubahan yang akan dihadapi dalam masa ini baik secara fisik, sosial dan emosional. Karena adanya masa peralihan ini maka pada masa remaja segala tingkah laku maupun pikirannya itu masih didominasi oleh emosi. Nah orang yang mudah baper ini disebabkan karena kurangnya kemampuan dalam mengelola emosinya sehingga mudah sedih, mudah marah, lebih seringnya mudah tersinggung dan selalu merespons segala sesuatu dengan berlebihan. Kondisi seperti ini bisa juga dipengaruhi oleh faktor ketidakstabilan hormon seperti hormon serotonin yang berfungsi meregulasi mood seseorang.
Ia juga memberikan tips kepada para remaja agar tidak mudah baper dengan perkataan orang lain. Pertama jaga mood tetap positif, kalau moodnya lagi gak bagus boleh mencoba untuk me time. Dan yang kedua berikan batasan waktu untuk membuka media sosial, karena dimedia sosial kita sering disuguhkan dengan berita berita hoax yang secara tidak langsung dapat mempengaruhi mood, belum lagi budaya flexing atau budaya pamer yang saat ini sedang menjadi trend di media sosial, banyak remaja yang merasa minder dengan kehidupan orang lain yang disuguhkan di media sosial dan juga merasa “harus” ada yang bisa menjadi bahan flexing mereka.
Nahh, yuk SoKeR lebih berpikir positif lagi dan jangan mudah terpengaruh dengan perkataan orang lain yaa! (*)