KEKER.FAJAR.CO.ID – Dunia Candrawala, yang dihuni oleh makhluk dengan fisik yang tergolong kecil dan lemah tapi dengan kecerdasan dan kerakusan yang tinggi, yaitu “manusia”. Peradaban dunia ini telah maju hingga banyak berdiri kerajaan-kerajaan dengan bangunan yang unik dan megah.
Sampai sekarang, tidak ada keanehan yang terjadi, tapi suatu kejadian mengubah segalanya. Dunia Candrawala diselimuti oleh salah satu dari tujuh kekuatan yaitu “Mana”. Dan inilah salah satu kisah dimana awal perubahan Dunia Candrawala terjadi.
Kekaisaran Tariah yang menguasai Daratan Masi. Di suatu purnama malam, aura kekhawatiran memuncak di seluruh kastil kekaisaran karena sang ratu saat itu sedang melahirkan sepasang anak perempuan. Sang Kaisar tampak bahagia dengan kelahiran putrinya, tapi kebahagian itu tidak berlangsung lama karena putri pertamanya lahir dengan rupa yang amat buruk, kulit hitam dengan telinga yang lancip, sedangkan putri keduanya lahir dengan rupa yang cantik, kulit putih dan mata yang indah.
Putri pertama di beri nama “Elisa” dan yang kedua “Alisa”. Kedua anak kaisar lahir dengan keajaiban. Pada umur empat tahun Elisa dapat memekarkan bunga yang mati dengan sentuhan tangannya sedangkan Alisa dapat membekukan apapun yang disentuhnya.
Tapi karena rupa Elisa yang buruk, seisi kekaisaran menyebut kekuatannya adalah kutukan. Sedangkan kekuatan Elisa disebut-sebut sebagai berkah dari sang dewa. Rupa membuat mereka berdua tumbuh dengan perlakuan yang berbeda.
Sejak kecil, Elisa banyak mendapat hinaan dan perlakuan buruk, tapi karena Kaisar yang marah pada siapapun yang menghina putrinya, orang-orang mulai diam dan bahkan bersikap baik di hadapan Elisa.Tapi semenjak Kaisar meninggal, orang-orang mulai kembali mencacimaki dirinya. Bahkan sang Ratu dan saudarinya tampak jijik pada Elisa dan tega menghukumnya bekerja di Kandang membersihkan kotoran hewan. Meskipun begitu, Elisa tetap baik kepada siapapun bahkan kepada orang yang menghinanya. Dengan kekuatannya, Elisa sering menyembuhkan warga yang terluka atau sakit secara gratis, memberi makan warga pada kawasan kumuh dan sering membantu merawat anak di Panti Asuhan.
Berbeda dengan Elisa, Alisa tumbuh dengan banyak pujian dari orang-orang. Kemewahan selalu disugukan kepadanya. Ratu sangat menyayanginya dan selalu melindunginya dari segala kesalahan yang ia perbuat. Alisa pernah dengan sengaja membekukan pelayannya, membunuh hewan ternak warga dan menghancurkan taman bunga milik Elisa. Namun, Ratu selalu membelanya dan itu yang membuat Alisa besar memiliki sifat yang licik dan jahat.
Ketika mereka berdua dewasa, Ratu menjodohkan Elisa dengan seorang bangsawan berpangkat rendah sedangan Alisa dijodohkan dengan pangeran dari kerajaan tetangga. Suami Elisa sangat mencintainya, dia tidak memandang rupa istrinya tapi jiwa dan hati murninya. Mereka berdua hidup dalam kebahagiaan di kastil bobrok di tepi kekaisaran. Dan Alisa beserta suaminya tinggal di kastil megah kekaisaran.
Suami Alisa adalah seorang yang sangat ambisius dan haus akan tahta. Dia menghasut istrinya untuk menggulingkan kekuasaan ibunya. Mereka berdua mulai merekrut banyak pasukan,menghasut para bangsawan dan kerajaan tetangga untuk berkhianat dan melakukan kudeta.
Singkatnya setelah pasukan di kubu Alisa siap, mereka mulai menyerang istana kakisaran. Pasukan Alisa mendominasi peperangan dan membantai warga sipil tanpa pandang bulu, sedangkan Alisa sendiri dengan kekuatannya dapat membekukan banyak pasukan kekaisaran dalam sekali serang. Kubu kerajaan terpojok hingga di titik mereka meminta bantuan pada kerajaan tetangga dan para bangsawan tapi mereka semua menolak.
Elisa yang mendengar pemberontakan tersebut kembali ke istana. Dengan kekuatannya dan sedikit pasukan suaminya, mereka membantu pasukan kekaisaran. Kekuatan Elisa telah berevolusi, dia mampu menyembuhkan siapapun dalam jarak yang sangat jauh dan mencairkan es yang membekukan pasukan kekaisaran dan ini membuat dirinya disanjung oleh seluruh pasukan dan warga yang selamat.
Kekaisaran dengan bantuan Elisa mulai melawan balik. Kedua kubu bertarung dengan imbang. Alisa yang melihat saudarinya datang membantu pasukan lawan mulai marah. Emosinya tak terkontrol mendengar pujian yang disanjungkan kepada Elisa. Hatinya cemburu tak karuan hingga dia lepas kendali. Kekuatannya esnya yang dahsyat menciptakan badai salju dan tanpa pandang bulu membekukan suaminya dan seluruh manusia yang ada.
Melihat seluruh kekaisaran beku dalam dinginya es, hanya Elisa yang selamat dan dia tak tinggal diam. Elisa mencoba mencairkan esnya tapi tidak berhasil, dan satu-satunya cara untuk mengakhiri badai salju ini yaitu dengan melawan saudarinya.
Pertemuan mereka berdua terjadi di dalam Istana Kekaisaran yang membiru karena es. Dengan pedang yang diselimuti aura emas, Elisa mulai menyerang saudarinya. Peperangan terjadi diantara keduanya, Alisa melemparkan pembekuan ke Elisa tapi tidak berefek apapun. Elisa membalas dengan serangan vertikal dan aura emas keluar dari tebasannya.