KEKER.FAJAR.CO.ID – Kisah ini dimulai di sebuah kota yang indah nan cantik. Penduduknya terlihat sangat ramah dan semuanya berpakaian mewah layaknya anggota kerajaan. Kota ini sangat damai, sampai-sampai banyak orang dari luar kota pindah ke kota ini. Mahr, itulah namanya.
Namun, semua itu hanya omong kosong. Korupsi, terutama suap-menyuap sudah sering dilakukan. Saking seringnya, mungkin bisa disebut dengan ibadah. Semua yang pindah ke kota, akan ditahan dan dipaksa tutup mulut tentang kenyataan Kota Mahr. Salah satu caranya yaitu disuap. Dan jika ada yang berani melanggar, hukumannya tidak main-main, penjara seumur hidup atau hukuman mati adalah balasannya.
Penjara seumur hidup saja sudah sangat bersyukur. Kenapa? Karena hukuman mati di Kota Mahr ini benar-benar pedih. Orang yang akan dihukum mati akan diberi pilihan, mau dikubur hidup-hidup, ditembak, digantung, dimasak, atau yang paling menyakitkan, dijatuhkan ke dalam gunung berapi buatan kota yang disembunyikan dari penduduk.
Tetapi, ada seseorang yang ingin menghilangkan kegiatan itu. Ia adalah Fynn, si Serigala. Pemilik salah satu perusahaan tersukses dan terbersih dari korupsi di Kota Mahr yang bernama Fynn’s. Ia terkenal baik hati dan bijaksana. Fynn selalu adil terhadap karyawan-karyawannya. Semua orang yang ingin bekerja tanpa terlibat dalam kegiatan itu pergi ke perusahaan Fynn.
Masalahnya, ada perusahaan yang bernama Mills yang selalu memfitnah perusahaan Fynn agar perusahaannya bangkrut. Namun, fitnah-fitnah itu tak pernah mempengaruhi perusahaan Fynn, malahan perusahaannya bertambah sukses. Dan tibalah hari dimana pemilik perusahaan Mills yang bernama Jafar, Si Bunglon datang ke perusahaan Fynn mengajukan sesuatu yang tidak pernah diduga-duga.
“Salam kenal, Fynn.” Jafar menatap rendah lawan bicaranya sambil melepas kacamata hitamnya. “Aku tidak akan menghabiskan banyak waktu di sini jadi kau dengarlah baik-baik. Aku telah membuat sebuah keputusan untuk kebaikan kota ini. So, kau dan aku akan membuat suatu bisnis, terserah kau mau buat bisnis apa. I don’t really care. Dan bisnis siapa yang dalam satu bulan ke depannya lebih sukses, wins the game. Dan setuju tidak setuju, pemilik bisnis yang kalah harus berhenti beroperasi. Titik. Itu saja. Kau harus setuju, tidak ada penolakan, Fynn.” Jafar memakai kembali kacamatanya.
“Baiklah, aku terima.” Fynn tersenyum ramah yang hanya dibalas oleh senyuman tipis tidak ikhlas.Jafar berbalik badan mulai berjalan keluar dari ruangan bersama dua penjaganya yang bertubuh besar dan gagah. “Her fez.” Jafar mengucapkan salam dalam bahasa Mahr yang berartikan ‘Sampai jumpa’ atau ‘Selamat tinggal’ tanpa berbalik badan yang hanya dibalas anggukan oleh Fynn.
Pertandingan pun dimulai. Kedua perusahaan mulai menyusun rencana dan membuat bisnisnya masing-masing. Fynn yang bersemangat memulai membuat bisnisnya bersama karyawan-karyawannya yang tak kalah semangat. Sedangkan Jafar di sisi lain dengan santainya menyuruh asistennya yang mengurus bisnisnya bersama karyawan-karyawannya. Kalau Jafar tugasnya hanya menyuap orang-orang untuk membuat bisnisnya lebih sukses daripada bisnis Fynn.
Seminggu telah berlalu, bisnis Jafar jauh lebih sukses daripada bisnis Fynn. Fynn sempat bersedih, tetapi karyawan-karyawannya selalu menyemangati Fynn. Kemenangan masih dipegang oleh Jafar, hingga minggu terakhir, bisnis Fynn mendadak melesat jauh daripada bisnis Jafar. Jafar yang panik mulai memarahi habis-habisan karyawan-karyawannya yang tidak becus. Walaupun begitu, karyawan-karyawannya hanya tersenyum.