Minyak tersebut kemudian bisa menyumbat pori-pori dan menyebabkan pertumbuhan bakteri penyebab jerawat yang disebut C. acnes. Pertumbuhan bakteri ini menyebabkan peradangan di dalam kulit, yang akhirnya membentuk komedo putih, jerawat kistik, atau jerawat buta.
Namun, kulit setiap orang berbeda, dan faktor genetik juga berperan dalam menentukan bagaimana tubuh bereaksi terhadap hormon pemicu jerawat.
Menurut Hadley King, MD, dokter kulit bersertifikat di New York, Amerika Serikat, pada dasarnya, seberapa sering kamu mengalami breakout wajah tergantung pada sensitivitas kelenjar minyak kamu.
Jadi, bila kamu memiliki kelenjar minyak yang lebih sensitif terhadap hormon penyebab jerawat, kamu akan lebih sering mengalami breakout wajah. (*)