KEKER.FAJAR.CO.ID — SoKeR, terkadang kita menemukan guru yang bermulut kasar terhadap siswanya. Seolah menganggap hal itu biasa, padahal gak boleh loh!
Guru yang merendahkan siswanya dengan bahasa atau perilaku tak beretika sama sekali tidak mencerminkan sosok pendidik.
Biasanya kasus ini akan tenggelam begitu saja dikarenakan siswa yang jadi korban tidak bisa speak up atau melapor. Alasannya, korban masih menghargai dan menghormati gurunya.
Guru juga manusia. Bisa saja menjatuhkan mental siswa lewat bercandaan. Guru juga tidak selamanya benar dan siswa tidak selamanya salah dan harus diam.
Siswi SMAN 9 Makassar, A Farina Aura Aulya Hermansyah pernah mengalami hal demikian. Hingga mentalnya menjadi terluka dan trauma. Alhasil mempengaruhi keberaniannya untuk tampil di depan kelas. Bahkan sekadar mengajukan pertanyaan kepada guru pun sangat sulit.
“Waktu itu saya sempat menjawab suatu soal di papan tulis dan ternyata tidak sesuai dengan yang diarahkan guru tersebut. Namun beliau terlihat begitu marah dan mengatakan bahwa saya adalah murid yang bodoh dan tidak menghargai guru yang menjelaskan. Sejak saat itu, pandangan saya bukan hanya kepada guru yang bersangkutan. Namun semua guru jadi beda dan terkesan takut untuk bertanya atau menjawab,” tuturnya.
Dosen Psikologi UNM, Astiti Tenriawaru Ahmad, menyebut, kesehatan mental seseorang adalah yang terpenting. Terkadang banyak siswa yang awalnya adalah anak yang periang.