Dosen Prodi Psikologi FK Unhas, Istiana Tajuddin, SPsi, MPsi, Psikolog, menilai karakter guru yang pilih kasih tak bisa dianggap remeh.
Sebab akan mempengaruhi bagaimana siswa terhadap guru tersebut dan mata pelajaran yang diajarkannya.
Bisa saja siswa berpikir karena dia tidak istimewa di mata gurunya, maka dia tidak perlu maksimal belajar di mata pelajaran tersebut.
“Guru telah melewati banyak tahap pelatihan. Perlu kita ingat bahwa kita ini bukan guru, melainkan orang tua mereka di sekolah. Anak tentu tidak ingin mendapatkan kasih sayang yang berbeda dengan yang lainnya,” terangnya.
Istiana memberikan tips untuk menghadapi guru demikian. Caranya adalah dengan tetap percaya diri, belajar giat, fokus pada tugas dan kewajiban, juga tetap sabar dan memperbaiki sikap serta komunikasi.
“Apabila sudah dirasakan tidak nyaman, boleh konsultasi dengan guru lainnya. Tetap memilih kata-kata yang menggambarkan kamu adalah orang yang terpelajar,” pungkasnya. (*)