KEKER.FAJAR.CO.ID — Disosiasi adalah keadaan kesadaran yang berubah atau keterpisahan dari lingkungan terdekat dan identitas pribadi.
Kondisi ini adalah mekanisme penanggulangan psikologis yang digunakan pikiran untuk melindungi diri dari pengalaman traumatis, emosi yang berlebihan, atau stres.Disosiasi merupakan respons normal terhadap situasi tertentu, seperti melamun atau keluar saat mengemudi. Sementara disosiasi yang parah dan terus-menerus dapat menjadi gejala gangguan disosiatif.
Disosiatif mengacu pada pengalaman psikologis perasaan terputus dari pikiran, perasaan, ingatan, atau rasa identitas seseorang.
Orang yang mengalami disosiasi mungkin merasa seperti sedang melihat diri mereka sendiri dari luar tubuh mereka, atau mungkin merasa terlepas dari lingkungannya, seperti berada dalam keadaan seperti mimpi.
Seseorang dengan kecemasan sosial mungkin mengalami disosiasi selama interaksi sosial sebagai cara untuk mengatasi perasaan takut atau kecemasan yang mereka alami.
Ada empat jenis disosiatif. Yakni gangguan disosiatif identitas (multiple personality disorder) adalah suatu kondisi di mana seseorang mengalami pemisahan dari identitasnya. Sehingga terbentuklah dua atau lebih kepribadian yang berbeda yang dapat bergantian mengontrol tingkah laku dan pikiran.
Kemudian amnesia disosiatif yang merupakan jenis gangguan disosiatif di mana seseorang mengalami kehilangan ingatan yang signifikan dan tidak dapat dijelaskan oleh adanya cedera atau kerusakan pada otak. Kondisi ini dapat terjadi secara sementara atau permanen.