KEKER.FAJAR.CO.ID – Sobat KeKeR, pasti kalian sudah tidak asing lagi ketika mendegar toxic people? Ya, toxic people atau orang- orang ‘beracun’ adalah mereka yang memberikan dampak buruk terhadap orang lain, mulai dari perilaku, hati, pikiran, fisik, hingga psikis seseorang.
Terkadang kita tidak menyangka bila orang-orang ini ternyata begitu dekat dengan kita. Bisa saja itu sahabat, pasangan, atau keluarga kita sendiri. Yang jelas, seseorang dianggap toxic saat ia menebarkan sesuatu yang negatif ke lingkungan sekitarnya.
Biasanya toxic people juga ditemukan melalui media sosial, meskipun di dunia nyata juga banyak. Sayangnya, tak semua orang langsung bisa menyadari kehadiran si pengaruh buruk ini. Namun ketika sadar, mental kita mungkin sudah dirusak dan kita tak bisa memutar ulang waktu.
Menurut siswa bernama Saputra dari SMKN 1 Makassar, jika sekiranya kita berada di lingkungan yang ‘toxic’ jangan ragu untuk cut off orang tersebut demi kebaikan diri sendiri, karena jika harus bertahan kita akan lelah sendiri.
“Saya punyateman tidak mau di saingi, na pentingkan dirinya sendiri, dan dia tidak suka kalau na liat orang senang, jadi menurut ku cut off teman seperti itu karna berteman dengan orang begitu bikin capek,” ucap siswa yang disapa Putra.
Hal yang sama juga dialami oleh siswi bernama Fanisa nofariyanti dari SMPN 18 Makassar, berkata, berada disekeliling orang toxic itu membuat dirinya merasa tertekan, menjadi putus asa, dan yang lebih parahnya membuat ia merasa tidak pantas untuk bersosialisasi dengan orang-orang.
“Saya pernah di kelilingi orang yang toxic, saya pernah mendengarkan seseorang mengejek saya dengan ucapan yang kurang menyenangkan dan mungkin saat itu saya sudah merasa sangat tertekan. Dengan apa yang dia katakan kepada saya, saya mulai menjadi putus asa, tidak percaya diri dan merasa tidak pantas untuk bersosialisasi kepada seseorang lagi bukan hanya itu saya merasa mental saya menjadi terganggu Akibat perkatan yg kurang menyenangkan dari mereka,” jelas Nisa.
Menurut MC & Moderator Mustainah. AR, S.Psi. dari lulusan Fakultas Psikologi Universitas Negeri Makassar, mengatakan jika perilaku toxic ini mengganggu atau bahkan sampai merugikan orang lain, akibatnya seseorang yang mendapatkan perlakuan tersebut berpengaruh pada kondisi psikologisnya.