KEKER.FAJAR.CO.ID – Halo Sobat KeKer, di fase remaja kita harus mengetahui pentingnya pendidikan seks. Di dalam kelas kita hanya bisa menemukan edukasi mengenai seks pada mata pelajaran biologi misalnya pada proses pubertas remaja. Hmm kadang kala ada yang tertawa ketika mendengar penjelasan pada mata pelajaran tersebut.
Padahal di fase praremaja atau bahkan remaja sangat penting untuk mengetahui edukasi tentang seks. Di fase praremaja ini biasanya anak mempunyai rasa penasaran dan keingintahuan yang kuat. Makanya, orang tua mesti bisa memberikan jawaban dan bimbingan yang tepat. Ironisnya, menurut ahli psikolog keluarga dan anak, di Indonesia kebanyakan orangtua justru malah marah, ketika anaknya bertanya tentang seks atau hal lain yang dianggap tabu di masyarakat. Nah, tindakan ini sebenarnya sungguh tidak tepat. Pasalnya, hal ini bisa melahirkan kesalahan persepsi di pikiran anak.
Adapun poin yang penting disampaikan oleh orangtua mengenai sex education:
1. Bagian tubuh dan fungsinya
Studi yang ditunjukkan dalam Adolescent sexuality and the media menunjukkan, semakin sering anak terekspos dengan gambar seksual di media, akan lebih besar pula keterlibatan mereka dalam perilaku seksual sejak usia sangat muda. Walaupun begitu, pendidikan seksual yang sebenarnya tidak akan menuntun anak menuju pergaulan bebas. Rasa penasaran mengenai seks adalah langkah alami dari pertumbuhan anak untuk belajar tentang tubuhnya.
2. Pubertas yang akan dialami
Sebelum memasuki masa puber, tidak ada salahnya bagi Anda sebagai orangtua untuk menjelaskan apa saja perubahan pada tubuh nantinya. Biasanya, memasuki usia 9 atau 10 tahun pubertas akan dimulai. Pada anak perempuan, sampaikan bahwa ia akan mengalami pertumbuhan payudara, juga menstruasi. Begitu juga pertumbuhan rambut pada beberapa bagian tubuh seperti ketiak dan area vagina.