KEKER.FAJAR.CO.ID – Hai gaes, bermain game apalagi game Android, online maupun offline memang sangat seru dilakukan untuk membunuh rasa bosan. Bahkan tak jarang orang-orang menjadikan kemampuannya dalam bermain game sebagai profesi yang menghasilkan. Tapi kecanduan game bisa memunculkan beragam penyakit.
Yapss, dibalik keseruan bermain game, ternyata ada banyak resiko kesehatan yang menghantui para gamers mulai dari penyakit jantung hingga gangguan mental. Untuk itu, wajib untuk diketahui oleh para gamer.
Dilansir dari laman blogunik.com, berikut ini merupakan beberapa penyakit yang menghantui para gamer!
1. Obesitas
Penyakit yang dapat menghantui para gamer diawali dengan dengan obesitas. Obesitas adalah kondisi kronis akibat penumpukan lemak dalam tubuh yang sangat tinggi. Obesitas ini terjadi karena asupan kalori yang lebih banyak dibanding aktivitas membakar kalori, sehingga kalori yang berlebih menumpuk dalam bentuk lemak.
Dan bermain game adalah aktivitas yang memiliki gerak yang sangat minim. Hanya mata dan tangan saja yang bergerak atau fokus pada saat bermain game, namun bagian tubuh lainnya cenderung diam dalam waktu yang lama. Ditambah lagi para gamers biasanya menerapkan pola makan yang tidak sehat sehingga membuat para gamer rentan menderita obesitas.
2. Gangguan Kesehatan Mata
Penyakit yang bisa mengintai para gamer berikutnya adalah gangguan kesehatan mata. Mulai mata kering, penglihatan kabur, kelelahan mata, atau kerusakan pada saraf mata. Ini terjadi karena kontak yang terlalu lama dengan layar komputer atau ponsel sehingga menyebabkan masalah mata atau penglihatan
Salah satunya yang paling sering terjadi pada gamers adalah sindrom mata kering. Sindrom mata kering ini adalah kondisi ketika mata tidak mendapatkan pelumasan yang cukup dari air mata. Kondisi ini dapat menyebabkan rasa tidak nyaman di mata, bahkan bisa merusak permukaan bola mata.
Salah satu penyebab munculnya sindrom mata kering ini adalah karena aktivitas yang terlalu lama didepan layar komputer. Kondisi ini membuat seseorang jadi jarang berkedip dan memicu munculnya sindrom mata kering atau keratoconjunctivitis sicca.
Selain sindrom mata kering, para gamers juga rentan terkena Astigmatisma (mata silinder). Gangguan kesehatan mata ini merupakan kondisi kelelahan berlebih pada mata yang membuat penglihatan menjadi kabur dikarenakan kinerja abnormal pada lensa mata kita.
Walaupun gejalanya akan berkembang secara perlahan, namun kondisi ini dapat menyebabkan dampak jangka panjang pada mata kita dan parahnya dapat menyebabkan hilangnya penglihatan.
3. Gangguan Tulang Belakang
Para gamer juga rentan mengalami sakit pada tulang belakang, ini karena kebiasaan menunduk dan sering melihat layar smartphone ataupun layar komputer saat bermain game ataupun melakukan aktivitas berlebih didepan layar.
Pasalnya, terlalu sering atau lama menundukkan kepala akan membuat kepala menjadi beban leher. Selain itu, saat seseorang menundukkan kepala hingga 60 derajat, leher akan terbebani hingga 27 kilogram. Hal ini akan membuat tekanan pada tulang belakang leher dan bahu.
Akibat hal ini, seseorang bisa didiagnosis mengalami gangguan saraf neuralgia oksipital, yang merupakan penyakit yang dipicu oleh gangguan pada saraf oksipital yang berada di sekitar saraf tulang belakang, dari pangkal leher sampai kepala.
4. Neck Pain
Secara khusus kecanduan bermain game juga bisa menyebabkan rasa sakit dan kaku pada leher. Seperti yang dijelaskan sebelumnya, kebanyakan orang cenderung menundukkan kepala saat menatap layar HP atau PC apalagi saat bermain game. Kondisi tersebut akan membuat leher jadi sedikit melengkung dan membungkuk dan memicu timbulnya neck pain. Dampak neck pain bisa dipastikan akan menyerang orang-orang yang terlalu sering dan bahkan terlalu intens bermain game di smartphone.
5. Shoulder pain
Nggak hanya neck pain, para gamer juga rentan mengalamai shoulder pain atau otot bahu menjadi tegang dan nyeri. Ini terjadi karena kita terlalu lama bermain smartphone. Pasalnya, ketika melakukan aktifitas dengan smartphone, seperti bermain game, maka bahu, leher dan dada akan tertunduk dan posisinya cenderung bungkuk.
Posisi bahu yang tertunduk ini akan meyebabkan dada tertekan dan kita akan kesulitan dalam bernapas. Bahkan semakin menunduk postur leher dan dada, maka akan semakin besar juga beban yang ditanggung oleh otot bahu. Kondisi ini akan membuat otot bahu menjadi tegang dan kaku.
6. Repetitive Strain Injury (RSI)
Penyakit ini merupakan cedera pada persendian akibat ketegangan pada otot saraf karena suatu aktivitas fisik tertentu yang dilakukan terus menerus dalam waktu yang lama. Gejala RSI yang sering dirasakan adalah pinggang (lower back) yang pegal, bahu dan bagian siku yang pegal bahkan hingga nyeri.