KEKER.FAJAR.CO.ID — Balai Bahasa Provinsi Sulawesi Selatan kembali menggelar Festival Musikalisasi Puisi (FMP) untuk siswa SMA dan sederajat se-Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat, Jumat, 28 Juni.
Acara ini diadakan di Hotel Novotel Makassar dan menjadi wadah bagi para siswa untuk menyalurkan dan mengembangkan bakat serta kreativitas mereka dalam bidang musikalisasi puisi.
Ketua Panitia, Wahidah, S.S., M.A., menjelaskan bahwa FMP merupakan kegiatan tahunan yang bertujuan tidak hanya untuk mengasah kemampuan siswa dalam musikalisasi puisi, tetapi juga sebagai ajang pertukaran budaya.
“Festival ini juga dirangkaikan dengan Rapat Koordinasi Pelaksanaan FMP tahun 2025 dan pengukuhan Pengurus Komunitas Pencinta Musikalisasi Puisi (Kompensasi),” ujar Wahidah.
Tahun ini, festival diikuti oleh 86 tim yang terdiri dari siswa SMA dan sederajat se-Sulselbar. Setiap tim terdiri dari 3-5 orang dan mewakili sekolah masing-masing. Proses seleksi dilakukan dengan kerjasama Dinas Pendidikan Provinsi Sulsel, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sulbar, serta Kementerian Agama dari kedua provinsi tersebut.
“Kami berharap tahun depan Kemenag juga dapat melakukan seleksi FMP di lingkungan madrasah aliyah dan sederajat,” tambah Wahidah.
Para peserta sangat antusias dalam mengikuti festival ini. Setelah melalui seleksi ketat, 15 tim terbaik dari cabang dinas pendidikan se-Sulselbar terpilih untuk mengikuti festival tingkat provinsi yang berlangsung mulai 27-30 Juni 2024.
“Pemenang terbaik I dan II akan mewakili Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat pada FMP tingkat nasional secara daring,” ungkap Wahidah. Total peserta yang hadir termasuk pembina berjumlah 88 orang.
Kepala Balai Bahasa Provinsi Sulawesi Selatan, Dr. Ganjar Harimansyah menjelaskan bahwa musikalisasi puisi mulai dipopulerkan sejak tahun 1980-an dan festival ini mulai diadakan oleh Badan Bahasa sejak tahun 1990.
“Semoga FMP ini dapat merangsang minat generasi muda untuk mengenal dunia sastra, khususnya puisi, dan mengoptimalkan kecerdasan bahasa, musikal, serta interpersonal mereka,” harapnya.
Siswi SMA Negeri 1 Tana Toraja, Holy Chelsea Syalomitha menyatakan bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat bagi peserta didik. Melalui ajang ini, doski bisa mengembangkan talenta dan kreativitas dalam bentuk apresiasi musik, serta meningkatkan tali persaudaraan antar siswa se-Sulselbar.
“Banyak pengalaman dan teman baru yang didapatkan melalui festival ini,” cuap Holy.
Dengan keberhasilan pelaksanaan FMP tahun ini, diharapkan musikalisasi puisi dapat menjadi kegiatan ekstrakurikuler di sekolah-sekolah dan lebih banyak siswa dapat berpartisipasi di masa mendatang. (nrf-nzk)