Terapi Inovatif untuk Pneumonia Balita: Tim PKM RE Universitas Hasanuddin Mengembangkan Solusi Baru

  • Bagikan

KEKER.FAJAR.CO.ID – Tim PKM RE dari Universitas Hasanuddin sedang melakukan penelitian untuk meningkatkan pengobatan pneumonia pada balita.

Ketua timnya adalah Andi Zafirah Burhanuddin bersama anggota Ni”mah Azizah, Azzahra Putri Utami M, Muhammad Ammar Syauqi, dan Caesar Putra Gattang di bawah bimbingan Prof. Andi Dian Permana, S.si., M.si., Ph.D., apt.

Mereka telah mengembangkan formulasi inovatif menggunakan ekstrak daun sambiloto yang dikombinasikan dengan γ-CDMOFs, dalam penelitian berjudul “Formulasi Nanopartikel Andrographolide γ-Cyclodextrin Metal-Organic Frameworks Dalam Bentuk Metered Dose Inhaler Sebagai Peningkat Efektivitas Terapi Alternatif Pneumonia Pada Balita.”

Pneumonia adalah penyakit paru-paru serius yang sering disebabkan oleh bakteri seperti Klebsiella pneumoniae.

Di Indonesia, pneumonia menempati peringkat keenam dalam hal kefatalan dan penularan. Penyakit ini dapat menyebar melalui aspirasi, inhalasi, atau infeksi aliran darah oleh bakteri patogen.

Data menunjukkan bahwa angka kematian tertinggi akibat pneumonia terjadi pada anak balita usia 12-59 bulan, dengan tingkat kematian mencapai 28,3 juta.

Pengobatan pneumonia saat ini menggunakan antibiotik seperti levofloxacin, yang menunjukkan tingkat resistensi tinggi sebesar 78,9% pada bakteri Klebsiella pneumoniae karena sifat bioaktifnya.

Terapi kombinasi antibiotik juga sering mengalami resistensi, menyebabkan bakteri menjadi Multiple Drug Resistance (MDR).

Salah satu solusi yang potensial adalah pemanfaatan metabolit sekunder seperti andrographolide (AG), yang berasal dari tanaman sambiloto (Andrographis paniculata).

AG telah terbukti memiliki efek antimikroba terhadap berbagai bakteri penyebab pneumonia dengan tingkat kerentanan yang signifikan. Namun, AG memiliki kelarutan yang rendah, mengurangi bioavailabilitasnya saat diberikan secara oral.

Untuk mengatasi masalah ini, digunakan kompleks inklusi dengan γ-CD untuk meningkatkan kelarutan AG, memfasilitasi penggunaannya dalam formulasi yang lebih efektif.


Pengembangan ini diharapkan dapat menghadirkan terapi yang lebih efektif dan aman. Dengan mengkombinasikan kekuatan ekstrak daun sambiloto yang telah terbukti untuk menghambat pertumbuhan K. pneumoniae dengan γ-CDMOFs, tim ini bertujuan untuk meningkatkan efektivitas terapi melalui kombinasi Andrographolide dan γ-CDMOFs dalam bentuk Metered Dose Inhaler.

Tim AndroGCMOFs pedia berharap penelitian ini dapat memberikan kontribusi bagi masyarakat dan membantu menurunkan kasus pneumonia pada balita di Indonesia. (*)

  • Bagikan

Exit mobile version