Memanfaatkan Limbah Fashion Jadi Lebih Bernilai

  • Bagikan
freepik

KEKER.FAJAR.CO.ID- Hallo sobat keker pasti banyak diantara kita yang gemar menggunakan Produk fashion terkini, Agar tidak ketinggalan zaman. Alhasil, setiap ada model pakaian terbaru yang dirilis, banyak orang yang berlomba-lomba membelinya supaya terus menjadi yang terdepan dalam hal fashion terkini.

Sementara itu, Pakaian yang sudah dianggap “kuno” dibiarkan menumpuk di lemari. Sebagian orang ada yang memutuskan untuk mendonasikan pakaian yang masih layak pakai ke orang lain.

Namun sering kali, pakaian yang sudah memiliki cacat pada warna atau jahitannya langsung dibuang. Pada akhirnya, terciptalah limbah terstil.

Teman-teman perlu tahu bahwa daya konsumtif yang tinggi terhadap produk fashion terbaru, disebabkan oleh trand fashion yang berganti (fast fashion)

Bahkan, pergantian trend pakaian bisa saja terjadi dalam sehari atau seminggu, sehingga permintaan akan model pakaian baru semakin meningkat.

Padahal, dari usaha konveksi saja sudah ada limbah tekstil berupa kain perca. nah teman-teman yang perlu kita ketahui bukan hanya limbah tekstil berupa kain perca yah, tetapi ada pula limbah dalam bentuk cairan Kimia seperti pewarna pakaian.

Ditambah dengan trand fashion yang sering berganti, kini limbah tekstil pun ada dalam bentuk baju dan celana yang sudah jadi.

Berdasarkan data dari Sistem Informasi pengelola sampah Nasional Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (SISN KLHK) pertahun 2021, Indonesia menghasilkan 2,3 juta ton limbah tekstil. hanya 0,3 juta ton yang didaur ulang.

Makanya, kami bikin napak bhumi agar bisa sedikit mengurangi fast fashion dan bisa sedikit mengatasi Isu fast fashion.

Nahh.. sahabat keker perlu tahu produk fashion dari limbah tekstil.

Napak bhumi adalah sebuah jenama sepatu lokal yang Seluruh bahan bakunya tercipta dari limbah tekstil seperti denim, Corduroy, batik dan tenun.

Kenalin nih sobat keker seorang Ebi yang memperoleh dari beberapa daerah yang ia pernah kunjungi saat melancong saat memberikan edukasi tentang pencemaran lingkungan, terutama pencemaran akibat Limbah tekstil.

Setiap pasang sepatu dibuat secara manual
menggunakan tenaga dari tempat napak bhumi mengambil limbah tekstil jenis limbah tekstil yang digunakan pada setiap pasang sepatu berbeda-beda. nahh.. sobat keker pasti kalian sudah paham yahh tentang pengelolaan limbah yang bisa didaur ulang.

(Nur Laily tri Lestari- Mahasiswa magang Harian Fajar)

  • Bagikan

Exit mobile version