KEKER.FAJAR.CO.ID- Hai sobat keker dalam beberapa tahun terakhir, industri teknologi mengalami perkembangan yang gak main-main. Salah satu tren paling hot yang lagi booming adalah metaverse.
Buat kamu yang masih asing sama istilah ini, metaverse itu semacam dunia virtual di mana kita bisa nongkrong, kerja, belanja, bahkan nonton konser tanpa harus keluar rumah. Singkatnya, metaverse itu kayak realitas virtual yang makin nyata dan makin keren, sobat keker!
Gimana sih metaverse bisa meledak kayak gini? Semua berawal dari perkembangan teknologi yang makin gila, mulai dari VR (Virtual Reality) dan AR (Augmented Reality) yang semakin canggih, hingga adopsi blockchain yang bikin semuanya aman dan transparan. Ditambah lagi, pandemi COVID-19 bikin orang-orang lebih banyak nongkrong online dari pada offline. Akibatnya, perusahaan teknologi besar kayak Facebook (sekarang Meta), Microsoft, dan Google berlomba-lomba ngembangin platform metaverse mereka sendiri.
Di metaverse, kamu bisa bikin avatar yang bisa mirip atau bahkan jauh beda dari diri kita di dunia nyata. Bayangin, kita bisa jadi apa aja yang kita mau tanpa batasan fisik! Kita bisa ikut rapat kantor di pagi hari, nongkrong di bar virtual di malam hari, dan berbelanja baju buat avatar langsung di dalam game! Semua ini bikin banyak orang makin tertarik dan menganggap metaverse bakal jadi cara baru buat berinteraksi dan bersosialisasi.
Tapi tunggu dulu, apa iya metaverse bakal jadi masa depan sosial kita? Well, jawabannya gak semudah itu. Di satu sisi, metaverse bisa bawa banyak manfaat, terutama buat mereka yang susah buat bersosialisasi di dunia nyata. Kalian juga bisa punya akses ke pengalaman-pengalaman yang sebelumnya gak mungkin, kayak jalan-jalan di luar angkasa atau nonton konser di tengah-tengah laut.
Di sisi lain, ada juga kekhawatiran soal dampak negatifnya. Banyak yang takut kalau metaverse bakal bikin kita jadi semakin jauh dari dunia nyata. Kita bisa aja makin betah di dunia virtual dan lupa buat berinteraksi dengan orang-orang di sekitar kita. Ditambah lagi, masalah privasi dan keamanan data juga jadi perhatian serius. Bayangin, semua informasi pribadi kita bisa aja bocor dan disalahgunakan kalau gak ada regulasi yang jelas.
Terus, gimana dong sobat keker? Sebenernya, semua balik lagi ke kita. Metaverse emang punya potensi besar buat jadi masa depan sosial kita, tapi kita juga harus bijak dalam menggunakannya. Jangan sampai kita terlalu tenggelam di dunia virtual sampai lupa sama realitas yang ada. Kayaknya, metaverse dan dunia nyata bisa coexist, saling melengkapi satu sama lain. Jadi, bukan soal mana yang bakal menang, tapi gimana kita bisa manfaatin dua dunia ini buat hidup yang lebih asik.
Intinya sobat keker, metaverse itu bukan cuma tren sementara. Ini bisa jadi salah satu cara baru kita buat bersosialisasi dan menikmati hidup di masa depan. Tapi inget yaa sobat keker, jangan sampai lupa daratan, Keep it real, meskipun kita lagi asik di dunia virtual.
(Aronia Alfa Mawadda _Mahasiswa Magang Harian Fajar)