KEKER.FAJAR.CO.ID – Hafizhaturrahmah, siswa berbakat dari MANPK Martapura, telah mengharumkan nama sekolah dan daerahnya dengan meraih Medali Emas Olimpiade Akidah Akhlak di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, serta Juara 1 Olimpiade Kimia Nasional yang diselenggarakan oleh Olimnus Nusantara.
Hafizha, sapaannya, mengungkapkan, keberhasilannya adalah hasil dari usaha keras yang tak pernah mengkhianati hasil.
“Ini bukan hanya pencapaian pribadi, tetapi juga simbol kontribusi kepada sekolah, keluarga, dan teman-teman yang telah mendukung saya,” ujarnya.
Hafizha terus mengembangkan dirinya melalui organisasi yang ia dirikan, Telaga Ilmu, serta perannya sebagai Duta Felari Batch 5, dengan visi untuk memberikan dampak positif kepada masyarakat.
Dalam perjalanan menuju keberhasilan, Hafizha memegang teguh tiga pilar utama yakni disiplin, kolaborasi, dan kontribusi.
“Disiplin memungkinkan saya memanfaatkan waktu sebaik mungkin di tengah jadwal padat sebagai siswa boarding school. Kolaborasi membantu saya belajar dari mentor, guru, dan teman-teman, sementara kontribusi mendorong saya untuk tidak hanya berprestasi secara pribadi, tetapi juga berbagi manfaat kepada masyarakat,” ungkapnya.
Sebagai siswa boarding school, ia memanfaatkan waktu secara maksimal dengan membuat to do list harian dan menggunakan metode time blocking agar dapat menyeimbangkan waktu untuk belajar, persiapan lomba, dan aktivitas organisasi.
Meski begitu, Hafizha menghadapi tantangan besar dalam mengelola stres dan menjaga konsistensi. Terutama saat persiapan olimpiade bertabrakan dengan ujian sekolah dan kegiatan organisasi. “Saya belajar untuk self-regulate atau mengelola emosi dengan baik, mengurangi aktivitas non-esensial seperti media sosial, dan lebih banyak berdiskusi dengan guru atau mentor. Dukungan dari orang tua, guru, dan teman-teman sekolah menjadi kekuatan besar,” katanya.
Ia percaya setiap hambatan adalah proses pembelajaran yang memperkuat mental untuk menghadapi tantangan berikutnya. Hafizha juga mengungkapkan pengalaman ini telah memperkuat visinya untuk terus berkontribusi bagi Indonesia.
“Sebagai founder dan CEO Telaga Ilmu, saya ingin meluncurkan lebih banyak program edukasi berbasis masyarakat serta memperkuat peran pelajar Indonesia melalui Duta Felari. Visi besar saya adalah menjadi ilmuwan yang dapat mewujudkan Indonesia Emas 2045, di mana SDM Indonesia siap bersaing di tingkat global,” tuturnya.
Dukungan penuh dari orang tuanya menjadi fondasi penting bagi kesuksesan Hafizha. “Kami melihat Hafizha memiliki ketertarikan pada ilmu pengetahuan dan kepemimpinan, sehingga kami memberikan dukungan penuh melalui akses kompetisi, pelatihan, dan program pengembangan diri,” ujar Norlian, sang ibu.
Mereka juga menanamkan nilai-nilai agama dan moral sejak dini.
“Kejujuran, kesederhanaan, dan rasa syukur selalu kami tekankan agar ia tetap rendah hati meski meraih banyak penghargaan,” tambah Hasanudin, ayahnya. (*)