KEKER.FAJAR.CO.ID – Luka Inner Child merupakan istilah yang menggambarkan trauma atau kesedihan emosional yang dialami seseorang semasa kecil, yang belum sepenuhnya diatasi saat mereka dewasa. “Inner child” adalah sebuah konsep dalam psikologi yang menunjukkan aspek dalam diri kita yang menyimpan kenangan, perasaan, dan pengalaman masa kecil—baik itu yang menyenangkan maupun yang menyakitkan.
Ketika seseorang menghadapi situasi traumatis, pengabaian, atau perlakuan yang tidak baik saat kecil, luka ini dapat tersimpan dalam alam bawah sadar. Luka tersebut bisa muncul kembali melalui pola perilaku tertentu, emosi yang sulit untuk dikelola, atau hubungan yang tidak sehat ketika mereka sudah dewasa.
1. Luka Penolakan (Rejection Wound)
Luka ini muncul ketika kita merasa ditolak oleh orang tua atau orang terdekat. Misalnya, saat kita merasa tidak dicintai atau diabaikan.
Orang yang mengalami luka ini sering merasa tidak layak dicintai. Mereka bisa jadi sangat sensitif terhadap kritik dan cenderung menghindari hubungan dekat karena takut ditolak lagi.
2. Luka pengabaian (Abandonment Wound)
Luka ini terjadi ketika kita merasa diabaikan, baik secara fisik maupun emosional. Misalnya saat orang tua sibuk dan tidak memberikan perhatian yang cukup.
Orang dengan luka ini sering merasa kesepian dan sulit memercayai orang lain. Mereka mungkin memilih pasangan yang tidak bisa diandalkan, mengulangi pola pengabaian yang sama.
3. Luka ketidakcukupan (Shame Wound)
Luka ini muncul ketika kita merasa tidak cukup baik, seringkali karena kritik berlebihan ataupun perbandingan dengan orang lain.
Luka ini membuat kita merasa rendah diri dan tidak percaya diri sehingga kita mungkin menghindari tantangan karena takut gagal atau diejek, dan sering merasa tidak dihargai.
4. Luka ketidakberdayaan (Powerlessness Wound)
Luka ini biasanya muncul dari pengalaman-pengalama traumatis dimana ketika kita tidak memiliki kontrol, seperti dalam situasi kekerasan atau pengabaian.
Luka ini mengakibatkan seseorang merasa terjebak dan kesulitan dalam mengambil keputusan. Orang yang memiliki luka ini cenderung merasakan kecemasan atau depresi karena mereka merasa tidak berdaya dalam menghadapi hidup.
Nurul Muthmainnah Karnadi (Mahasiswa Universitas Muslim Indonesia, Magang di PT Fajar Media Koran)