Hustle Culture: Lebih Banyak Manfaat atau Beban untuk Kamu?

  • Bagikan
freepik

KEKER.FAJAR.CO.ID – Hustle culture adalah fenomena yang mendorong kamu untuk terus bekerja keras tanpa henti demi kesuksesan. Dengan tagline seperti #NoDaysOff atau #RiseAndGrind, budaya ini sering terlihat di media sosial, memotivasi banyak orang untuk bekerja lebih keras. Tapi di balik semangat kerja keras itu, ada banyak pertanyaan: apakah ini benar-benar menguntungkan, atau justru membebani kamu?

Manfaat Hustle Culture:

  1. Meningkatkan Produktivitas: Kamu mungkin merasa lebih produktif karena fokus pada target.
  2. Disiplin dan Dedikasi: Hustle culture mendorong kamu untuk terus konsisten dalam mencapai tujuan.
  3. Kesuksesan Finansial: Dengan bekerja lebih keras, peluang untuk mendapatkan penghasilan lebih besar juga meningkat.

Dampak Negatif Hustle Culture:

  1. Burnout: Bekerja terlalu keras tanpa jeda sering berujung pada kelelahan fisik dan mental.
  2. Gangguan Kesehatan: Stres kronis akibat kerja berlebihan bisa menyebabkan masalah tidur, tekanan darah tinggi, hingga depresi.
  3. Kehilangan Keseimbangan Hidup: Hustle culture membuat kamu sulit meluangkan waktu untuk diri sendiri, keluarga, dan teman.

Hustle culture mungkin menginspirasi, tetapi dampaknya pada kesehatan dan keseimbangan hidup tidak boleh diabaikan. Alih-alih terjebak dalam siklus kerja tanpa henti, cobalah untuk menjaga keseimbangan antara kerja dan kehidupan pribadi. Ingat, produktivitas terbaik terjadi ketika kamu merasa sehat, bahagia, dan memiliki waktu untuk menikmati hidup.

Sumber: Perić, Novela. 2024. Hustle Culture and Mental Health. University of Zagreb.

Azizah Riqqah Ramadhani
Mahasiswa magang UMI, PT Media Fajar Koran

  • Bagikan

Exit mobile version