8 Tips Buat Kamu agar Bisa Tetap Stylish dengan Sustainable Fashion

  • Bagikan
freepik

KEKER.FAJAR.CO.ID – Memupuk kecintaan pada lingkungan, bukan hanya soal kegiatan praktik hidup berkelanjutan. Tapi juga dari cara berpakaian, kita harus mulai menjalankan sustainable fashion.

Konsep sustainable fashion ini dapat mengurangi dampak buruk pada lingkungan dan proses produksi pakaian itu sendiri. Disadari atau tidak, konsep sustainable fashion muncul karena tingginya limbah yang dihasilkan industri fashion setiap tahunnya.

Limbah ini berasal dari proses produksi, pakaian yang dibuang begitu saja, hingga berbagai limbah lain yang berdampak buruk bagi lingkungan. Nah, kini saatnya generasi muda mengedepankan penggunaan bahan yang ramah lingkungan, proses produksi yang memperhatikan dampak ekologis, dan gaya hidup yang lebih bertanggung jawab terhadap lingkungan.

Nurul Fitriah Azizah asal SMAN 5 Makassar, menjelaskan, eco-friendly fashion adalah gaya berpakaian yang memperhatikan dampak lingkungan dalam proses produksinya.

“Dengan mendukung fashion ramah lingkungan, kita bisa mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan, mencegah eksploitasi tenaga kerja, dan melindungi keanekaragaman hayati,” cuapnya.

Ia menambahkan, mendaur ulang pakaian lama adalah langkah cerdas yang tidak hanya menghemat uang, tetapi juga berkontribusi pada pelestarian lingkungan.

Siswa SMPN 5 Barru, Muh Ikhsan, mengaku belum pernah membeli pakaian ramah lingkungan, karena kurangnya informasi tentang merk-merk yang menawarkan konsep tersebut. Namun, ia yakin generasi muda bisa mendukung gerakan ini dengan ikut kampanye lingkungan, memilih produk lokal, dan mengurangi konsumsi pakaian yang tidak perlu.

“Fashion ramah lingkungan pasti bisa jadi tren kalau desainnya keren dan menarik. Apalagi remaja sekarang sudah mulai peduli soal isu lingkungan,” ujarnya.

Annisa Aulia Sabdanie dari SMAN 14 Makassar, menekankan pentingnya mengubah pola pikir konsumtif dan mengadopsi gaya hidup minimalis.

“Dengan mendaur ulang atau menggunakan kembali pakaian lama, kita bisa mengurangi limbah dan menciptakan industri fashion yang lebih berkelanjutan,” jelas Annisa.

Melalui kampanye kesadaran dan edukasi, eco-friendly fashion memiliki potensi besar untuk menjadi bagian dari gaya hidup sehari-hari, khususnya di kalangan anak muda. Dengan langkah-langkah sederhana seperti membeli pakaian bekas, mendukung merk lokal yang berkomitmen pada keberlanjutan, hingga mengurangi pembelian pakaian baru, generasi muda dapat menjadi agen perubahan yang membawa industri fashion ke arah yang lebih hijau.

Dosen Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Fakultas Teknik, Universitas Negeri Makassar, Rika Riwayani, SPd, MHum, mengatakan, gaya hidup eco-friendly fashion sangat relevan bagi generasi muda.

“Eco-friendly fashion tidak hanya membantu menjaga lingkungan, tetapi juga tetap memungkinkan remaja tampil unik dan hemat, salah satunya melalui thrift shopping,” ujarnya.

Selain thrift shopping, konsep upcycling atau mendaur ulang pakaian menjadi produk baru juga semakin populer. “Upcycling memberikan nilai tambah karena menciptakan barang baru dari pakaian lama, sehingga mengurangi limbah tekstil. Konsep ini terus kami sosialisasikan agar masyarakat lebih peduli terhadap keberlanjutan,” tambah Rika.

Dalam memilih bahan pakaian, material alami seperti katun dan linen menjadi andalan. Rika menjelaskan bahwa katun dan linen memiliki keunggulan dari segi kenyamanan dan kemudahan perawatan.

“Katun mudah rapi ketika disetrika, sedangkan linen tidak mudah kusut, sehingga keduanya sangat cocok untuk mendukung tren fashion ramah lingkungan,” paparnya.

Rika menekankan, eco-friendly fashion bukan hanya soal gaya, tetapi juga membawa dampak positif jangka panjang bagi generasi mendatang.

“Melalui sosialisasi ini, kami ingin menunjukkan bahwa menjaga lingkungan bisa dimulai dari hal sederhana, seperti memilih pakaian yang berkelanjutan. Ini adalah langkah kecil yang bisa memberikan perubahan besar di masa depan,” katanya.

8 Tips Buat Kamu agar Bisa Tetap Stylish dengan Sustainable Fashion

1.Pilih Bahan yang Baik

Cari pakaian dari bahan alami seperti katun organik atau linen. Hindari bahan seperti polyester yang susah untuk terurai dan bikin lingkungan makin penuh sampah.

2.Pilih Brand yang Peduli Lingkungan

Belanja brand yang ramah lingkungan. Biasanya mereka memakai bahan daur ulang, bukan yang cuma ngejar untung.

3.Thrifting Itu Keren

Jangan ragu mampir ke thrift shop! Selain hemat, kamu juga bisa nemuin pakaian vintage yang unik banget. Plus, kamu bisa mengurangi limbah fashion.

4.Rawat Pakaianmu

Cuci pakaian kamu jika udah kotor banget, pakai air dingin biar hemat energi, dan jemur alih-alih pakai mesin pengering. Simpel tapi efektif!

5.Pakai Aksesoris Daur Ulang

Tas dari botol plastik bekas atau kalung dari limbah logam? Itu bukan cuma keren, tapi juga bikin statement kalau kamu peduli lingkungan.

6.Kreasikan Pakaian Lama

Jangan buru-buru buang baju lama. Potong jadi crop top, tambahin patch lucu, atau ubah jadi tas kain.

7.Jual atau Sumbang Baju yang Udah Gak Dipakai

Daripada menumpuk di lemari, jual baju yang masih bagus atau sumbangkan kepada orang yang lebih membutuhkan. Pasti lebih bermanfaat!

8.Kurangi Sampah dari Kemasan

Pas belanja, bawa tas sendiri biar nggak nambah plastik. Kalau bisa, pilih toko yang gak pakai kemasan berlebihan.

  • Bagikan

Exit mobile version