Dari Ghosting sampai Curving, Yuk Kenalan dengan Istilah Perkencanan Zaman Now

  • Bagikan
repeller.com

KEKER.FAJAR.CO.ID – Yuhuuu Sobat KeKeR, akhir-akhir ini banyak istilah dalam dunia perkecanan yang muncul seiring dengan perkembangan jejaring sosial. Misalnya nih seperti kata ghosting yang menjadi kata viral belakangan ini.

Dilansir dari laman merdeka, berikut istilah-istilah perkencanan zaman now. Dari ghosting, beadcrumbing, cookie jarring dan lainnya. Cekidot!!!

1.Pocketing

Menurut Eugenie Legendre, juru bicara dari situs perkencanan online Happn kepada Yahoo Style, pocketing adalah menjalin hubungan dengan seseorang tanpa memperkenalkannya kepada keluarga atau orang-orang di lingkup pergaulan sosial kita. Istilahnya seperti menyembunyikan pacar di dalam saku (pocket) rapat-rapat agar tak ada orang yang tahu mengenai keberadaannya.

2.Cookie Jarring

Singkatnya cookie jarring adalah menjadikan seseorang sebagai ‘cadangan’ saat kita menjalin hubungan dengan orang lain. Seperti halnya kukis yang disimpan di toples untuk persediaan cemilan. Jika hubungan gagal, selalu ada kue cadangan untuk dicomot dari toples.

Ada juga yang menyebutnya dengan istilah cushioning, merujuk pada bantal empuk yang bisa mencegah kita terkapar di lapisan aspal jika sampai terjatuh.

3.Prowling

Prowling adalah tindakan yang dilakukan oleh predator saat ‘bermain-main’ dengan mangsanya. Mereka bisa menunjukkan perhatian intens di satu waktu, lalu bersikap dingin keesokan harinya, dan menghilang di minggu berikutnya.

Saat sang korban sudah mulai move on, mereka pun kembali. Tak sekadar bertanya kabar basa-basi, tapi langsung ‘tembak’ dengan ajak ketemuan atau ujug-ujug WhatsApp Call.

Tentu saja perhatian intens ini tak bertahan lama. Nantinya dia akan menghilang dan muncul lagi. Terus begitu sampai korbannya ‘babak belur’ dan melambaikan bendera putih.

4.Orbiting

Seperti bulan yang senantiasa mengorbit mengelilingi bumi, tapi tak pernah bisa benar-benar diraih. Orbiting adalah istilah yang digunakan untuk menyebut seseorang yang statusnya sudah mantan, tapi masih ‘beredar’. Rajin memberikan like di postingan, berkomentar, atau bahkan mengajak ngobrol. Namun mereka tidak benar-benar ada di dalam hidupmu. Bikin capek, ya?

5.Cat-fishing

Ada yang menyebutnya cat-fishing, ada juga yang menggunakan istilah kitten-fishing. Ini adalah kelakuan orang-orang yang menggunakan foto extra-edited atau bahkan mencomot identitas orang lain agar terlihat menarik bagi lawan jenis di jejaring sosial atau aplikasi kencan. Tujuannya adalah menggaet pasangan. Namun biasanya cat-fishing ini melebar ke penipuan terkait uang dan tindak kriminal lainnya.

6.Ghosting

Lalu ada pula ghosting yang sempat ramai gara-gara persoalan asmara Kaesang Pangarep. Pelaku ghosting bakal ‘menghilang’ begitu saja jika mereka ingin mengakhiri hubungan atau menjauh dari orang yang sedang didekati. Tak ada penjelasan, apalagi kata pamit. Intinya, mereka malas ribet dan memilih pergi dengan cara yang tak fair.

7.Soft-Ghosting

Seseorang bisa diduga melakukan soft-ghosting jika dia kerap memberikan like pada pesan terakhir orang yang sedang melakukan pendekatan dengannya, namun tidak benar-benar membalas pesan tersebut. Membalas komentar Anda di unggahan jejaring sosialnya dengan like, tapi tidak disertai reply? Tindakan ini juga termsuk bentuk soft-ghosting.

Jika dinilai kadar sadisnya, mungkin soft-ghosting masih lebih mendingan daripada ghosting di mana si dia langsung memutuskan kontak sama sekali. Walaupun begitu, soft-ghosting malah lebih berpotensi bikin galau. Pasalnya si korban jadi ragu apakah si dia sedang mengisyaratkan tidak adanya ketertarikan. Adakah makna lain di balik love dan like yang tak berbuntut reply ini?

8.Haunting

Sudah jadi hantu (ghost), masih juga bikin hidup tak tenang dengan like, mengintip story, atau follow jejaring sosial lagi. Ini yang namanya haunting alias ‘menghantui’ setelah ghosting.

9.Zombie-ing

Setelah ghosting, si dia tiba-tiba haunting dan kini malah sok akrab lagi seolah tak pernah menghilang. Macam mayat yang tiba-tiba hidup kembali. Pantas kalau disebut zombie-ing. Ada juga yang menyebutnya submarine-ing, seperti kapal selam yang muncul kembali ke permukaan air.

10.Benching

Benching ini masih ‘bersaudara’ dengan cookie-jarring dan cushioning, hanya lebih kejam. Pasalnya, si pelaku membiarkan seseorang yang menyukainya terus berharap dan bertanya-tanya dengan perhatian yang cuma dia berikan sekali waktu.

Padahal dia tak pernah tertarik pada orang tersebut dan mungkin sudah punya pacar tetap. Bahkan jika sampai putus, orang itu pun tak akan ‘naik kasta’ menjadi pacar baru.

Tugasnya hanya menjadi pemain yang dibiarkan duduk di bangku cadangan (bench) selamanya. Selalu diberi harapan, tapi tak pernah diturunkan ke lapangan. Beberapa orang memang suka ‘memelihara’ penggemar sekadar untuk memuaskan ego mereka.

11.Cuffing Season

Bayangkan saat udara dingin dan tiba-tiba kamu jadi merindukan selimut tebal nan hangat yang biasanya hanya disimpan di lemari. Pelaku cuffing season juga begitu. Biasanya mereka tiba-tiba ngotot mencari pasangan bukan karena ingin menjalin komitmen, hanya terdorong rasa ingin mengobati kesepian.

Pelukan hangat memang terasa menggoda saat hati sedang hampa, kan? Mau bicara komitmen? Itu lain cerita. Kalau hati sudah lega, selimut bisa masuk lemari lagi.

12.Breadcrumbing

Bread-crumbing merujuk pada remah roti yang sengaja dijatuhkan untuk menarik minat mangsa. Seperti halnya si dia yang sengaja meninggalkan jejak-jejak kecil berupa perhatian sekadarnya untuk membuat kita terus berharap. Beda dengan benching, breadcrumbing biasa dilakukan oleh seseorang saat sudah kehilangan minat kepada pasangannya, namun tak ingin kehilangan ‘penggemar’ dan pemujaan gratis.

13.Curving

Curving atau disebut juga swerving memang terlihat kejam di awal, namun ini adalah tindakan yang paling fair jika dibandingkan dengan ghosting, benching, dan lain-lain yang disebutkan sebelumnya. Curving berarti menolak dengan tegaspendekatan dari seseorang saat kita merasa tidak dapat menumbuhkan ketertarikan kepada orang itu. Penolakan bisa dilakukan sejak awal atau setelah melakukan penjajakan. (*)

  • Bagikan

Exit mobile version