KEKER.FAJAR.CO.ID – Anyyeong Sobat KeKeR, di era yang serba cepat, gaya kencan baru yang disebut “slow dating” semakin menarik perhatian.
Berbeda dengan tren kencan instan, slow dating mengutamakan proses yang perlahan dengan fokus pada kualitas hubungan.
Konsep ini mengedepankan pengenalan mendalam antar pasangan sebelum berkomitmen, menjadikan hubungan lebih bermakna dan berkelanjutan.
Nabila Sari dari SMAN 1 Barru, menilai bahwa slow dating sangat relevan untuk generasi muda.
“Dengan slow dating, kita bisa belajar membangun hubungan yang sehat sejak dini dan menghindari konflik karena semuanya dijalani dengan hati-hati,” katanya.
Siswa SMAN 13 Gowa, Rizki Aditya, mengatakan, slow dating ini merupakan konsep yang menarik.
“Tapi sulit dilakukan karena remaja biasanya lebih suka serba cepat dalam hubungan. Tapi kalau diterapkan, hubungan pasti lebih berkualitas,” ujarnya.
Dosen Fakultas Psikologi Universitas Bosowa Makassar, Sulasmi Sudirman, S.Psi., M.A, memaparkan, slow dating adalah pendekatan yang membantu individu membangun hubungan emosional yang kuat.
“Slow dating memungkinkan seseorang mengenal pasangan secara mendalam, memahami nilai-nilai mereka, dan membangun komunikasi yang sehat. Hal ini penting untuk menciptakan fondasi yang kokoh dalam hubungan,” urainya.
Pendekatan ini juga memiliki sejumlah kelebihan dibandingkan dengan gaya kencan cepat atau impulsif. Beberapa di antaranya adalah mengurangi risiko membuat keputusan yang salah, memberikan waktu untuk mengenali red flags, serta meningkatkan kualitas hubungan.
“Slow dating membantu individu memahami kebutuhan emosional mereka dan mengeksplorasi apakah pasangan cocok secara jangka panjang,” tambah Sulasmi. (*)
REPORTER NUR FAJRI
EDITOR YUKEMI KOTO