KEKER.FAJAR.CO.ID – Kejahatan siber semakin marak terjadi di era digital, terutama dalam bentuk penipuan online dan pencemaran nama baik. Untuk mengatasi hal tersebut, Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Sulsel terus melakukan berbagai upaya, baik dalam penyelidikan maupun pencegahan.
Pelaksana Tugas (Plt) Panit 2 Subdit 5 Ditreskrimsus Polda Sulsel, Ipda Ahmad Fatir, mengungkapkan, antusiasme siswa dalam memahami kejahatan siber sangat luar biasa.
“Kami melihat minat mereka yang tinggi dalam memahami bahaya serta cara menghindari kejahatan siber,” ujarnya.
Ahmad menjelaskan, tugas utama pihaknya adalah melakukan penyelidikan dan penyidikan terhadap dugaan tindak pidana siber. Selain itu, upaya pencegahan juga menjadi fokus utama melalui sosialisasi kepada masyarakat.
“Kami menangani kasus-kasus ini sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku,” tambahnya.
Menurutnya, jenis kejahatan siber yang paling sering terjadi di Sulawesi Selatan adalah berita hoaks dalam bentuk penipuan online, serta pencemaran nama baik. Untuk menekan angka kejahatan tersebut, Polda Sulsel aktif melakukan sosialisasi secara langsung maupun melalui media sosial.
“Kami memberikan imbauan kepada masyarakat agar lebih waspada dan tidak mudah percaya dengan informasi yang beredar di dunia maya tanpa verifikasi lebih lanjut,” jelasnya
.
“Kami memiliki teknik dan taktik tersendiri dalam pengungkapan kasus siber. Tentu, metode ini tidak bisa kami ungkap ke publik karena dapat diketahui oleh pelaku,” imbuh Ahmad. (nrp/yuk)
