KEKER.FAJAR.CO.ID – Menghadapi Generasi Z (Gen Z) di era digital bukanlah tugas yang mudah bagi para pendidik. Rentang perhatian yang pendek dan ketergantungan pada teknologi membuat metode pengajaran konvensional kurang efektif.
Guru Mapel Seni Budaya SMAN 16 Makassar, Muhammad Adnan Hidayat, SPd, Gr, berbagi strategi kreatif yang telah diterapkannya dalam mengajar siswa-siswinya.
Salah satu tantangan utama dalam mengajar Generasi Z adalah kebiasaan mereka mengonsumsi konten digital dalam durasi pendek. “Mereka selalu disajikan kumpulan video menarik dengan durasi singkat di berbagai platform digital, sehingga mereka mudah bosan saat guru menjelaskan dalam waktu lama,” ungkapnya.
Untuk mengatasi hal tersebut, menggunakan berbagai platform digital seperti Kahoot! yang mengubah pembelajaran menjadi lebih interaktif melalui kuis berbentuk permainan. Selain itu, ia juga menghubungkan materi dengan kehidupan sehari-hari.
“Misalnya, dalam pembuatan karya seni, saya mengajak siswa menciptakan produk yang bisa digunakan sendiri, seperti gelang, strap masker, atau hiasan dinding,” jelasnya.
Teknologi pun menjadi elemen penting dalam metode pengajarannya. Ia mengaku memanfaatkan aplikasi seperti Canva dan Capcut untuk mendukung kreativitas siswa. “Saya juga menggunakan media sosial sebagai wadah untuk memamerkan hasil karya mereka agar bisa diapresiasi oleh masyarakat luas,” tambahnya.
Selain itu, menyesuaikan metode mengajar dengan gaya belajar siswa yang lebih menyukai pembelajaran visual, aktif, dan kolaboratif. Ia sering membagi siswa dalam kelompok untuk menciptakan karya yang relevan dengan kehidupan mereka. Hasil karya tersebut kemudian diapresiasi dalam bentuk video pembelajaran yang diunggah ke media sosial.
Ia juga mengajak guru-guru untuk lebih aktif di media sosial agar bisa menginspirasi lebih banyak orang. “Yuk, ramaikan TikTok @muhammadadnanhidayat! Video-video kreatif dan inspiratif udah nunggu kamu!” tutupnya dengan penuh semangat.
