Definisi, Cara Kerja, dan Pergerakan Harga Dogecoin

  • Bagikan
dogecoin

KEKER.FAJAR.CO.ID – Seiring dengan semakin banyaknya orang yang mengetahui tentang crypto, penggunaan sebagai alat investasi juga meningkat pesat. Trading dan Investasi dalam crypto menjadi salah satu pilihan populer banyak generasi muda, terutama generasi milenial dan gen Z.

Berkat teknologi yang semakin canggih, kini banyak mata uang crypto yang bisa diperdagangkan. Semakin banyak aset crypto yang diperdagangkan maka akan memberi banyak pilihan bagi pengguna untuk trading atau sekedar investasi.

Salah satu yang menarik perhatian adalah Dogecoin. Namun perjalanan harga Dogecoin belakangan ini sedang mengalami tekanan. Namun harga dogecoin saat ini memperlihatkan bahwa Dogecoin berusaha bangkit dan melakukan pemulihan harga.

Apa itu Dogecoin?

Dogecoin merupakan salah satu jenis mata uang digital atau cryptocurrency. Pada awalnya, koin ini diciptakan sebagai lelucon oleh insinyur perangkat lunak IBM, Billy Markus dari Portland, Oregon, dan insinyur perangkat lunak Adobe, Jackson Palmer.

Mereka berupaya menciptakan mata uang digital yang dapat menjangkau lebih banyak pengguna dibandingkan dengan Bitcoin. Di samping itu, mereka berencana untuk memisahkan koin ini dari latar belakang kontroversial beberapa koin lain.

Popularitas Dogecoin melesat, dengan kenaikan lebih dari 5.000 persen pada tahun 2021. Salah satu faktor pendorongnya adalah CEO Tesla, Elon Musk, yang menyebutkan di akun Twitter-nya (@elonmusk) bahwa Dogecoin adalah mata uang crypto favoritnya.

Logo Dogecoin diambil dari meme populer saat itu yang menampilkan kata “doge,” yang merupakan penyebutan yang sengaja salah eja untuk menggambarkan anjing ras Shiba Inu dari Jepang. Selain itu, Dogecoin juga merupakan cryptocurrency yang terdesentralisasi berdasarkan meme doge.

Dogecoin telah menjadi salah satu altcoin dengan basis pengguna yang besar dan dapat diperdagangkan dengan mata uang fiat serta crypto lainnya di beberapa bursa crypto dan platform investasi ritel terkemuka.

Cara Kerja Dogecoin

Secara umum, cara kerja dogecoin mirip dengan koin lainnya seperti Ethereum dan Bitcoin. Dogecoin juga berkembang seiring dengan kemajuan teknologi blockchain. Seperti cryptocurrency lainnya, jaringan ini memanfaatkan kriptografi untuk melindungi semua transaksi Dogecoin agar tetap aman.

Blockchain Dogecoin beroperasi menggunakan mekanisme konsensus yang dikenal sebagai Proof of Work, di mana para penambang memanfaatkan komputer untuk menyelesaikan rumus matematika yang rumit, pengolahan transaksi, dan perekaman data ke dalam blockchain. Sebagai imbalannya, mereka menerima Dogecoin sebagai bentuk hadiah, yang dapat disimpan atau dijual oleh penambang.

Pertukaran pertama DOGE dengan mata uang fiat, yaitu USD, dilakukan pada bulan Januari 2014. Tak lama setelah itu, sebuah bursa yang berlokasi di Kanada juga mengumumkan perdagangan DOGE terhadap USD dan CAD.

DOGE dapat digunakan dalam transaksi dan untuk melakukan pembelian, namun tidak berfungsi sebagai penyimpan nilai. Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa jumlah Dogecoin yang beredar tidak dibatasi.

Blockchain Dogecoin memberikan imbalan kepada penambangnya dengan memproduksi jutaan Dogecoin baru setiap harinya. Ini menjadikannya sangat sulit bagi spekulan harga di pasar, karena nilai Dogecoin tidak dapat bertahan stabil dari waktu ke waktu.

Transaksi menggunakan Dogecoin dilakukan secara langsung antara pengirim dan penerima, tanpa perantara. Banyak mata uang crypto menggunakan jaringan terdesentralisasi yang berlandaskan teknologi blockchain. Blockchain itu sendiri berfungsi sebagai buku besar yang terdistribusi, dikelola oleh berbagai komputer dalam jaringan.

Dogecoin berasal dari hasil percabangan Litecoin (LTC) yang dikenal sebagai Luckycoin. Sejak saat itu, banyak perubahan penting telah diterapkan pada protokolnya. Mari kita bahas cara Dogecoin berfungsi.

Blockchain

Dogecoin menerapkan blockchain untuk menambahkan blok melalui proses Proof-of-Work, mirip dengan Bitcoin. Para anggota jaringan ini menginstal perangkat lunak sumber terbuka di komputer mereka agar bisa berfungsi sebagai node penuh.

Bagi yang tidak familiar dengan teknologi blockchain, ini berarti setiap anggota memiliki salinan lengkap database yang mencakup seluruh transaksi.

  • Bagikan