Notes Stylish, Belajar Makin Asyik dengan Mendesain Catatan

  • Bagikan
Amelia Resky Hermayana (SMAS Rahmatul Asri Enrekang)

KEKER.FAJAR.CO.ID – Tren mencatat dengan gaya yang estetik semakin populer di kalangan pelajar. Alasannya, biar belajar makin asyik nih!

Banyak siswa yang berusaha membuat catatan mereka lebih menarik dengan penggunaan warna-warna cerah, stiker, serta berbagai teknik mencatat seperti mind mapping dan bullet journaling.

Namun, apakah catatan yang estetik lebih efektif dibandingkan catatan yang sederhana dan praktis?

Beberapa siswa memiliki preferensi masing-masing dalam membuat catatan.

M Aditya Syahrir dari SMAN 17 Makassar, mengungkapkan bahwa ia lebih mengutamakan kepraktisan dalam mencatat.

Menurutnya, catatan yang terlalu berfokus pada estetika bisa membuat siswa kehilangan esensi dari materi yang harus dipelajari. Ia lebih memilih mencatat dengan sistematis agar bisa langsung memahami isi catatan tanpa harus terlalu banyak memikirkan desainnya.

“Yang penting isi catatannya rapi dan gampang dipahami, jadi kalau belajar ulang tidak ribet. Tapi kalau sempat, kadang saya tambahkan warna atau highlight agar lebih menarik,” cuapnya.

Mirdayanti asal SMAN 13 Gowa, lebih memilih buku catatan dengan ukuran praktis dan kertas yang tidak mudah tembus. Menurutnya, tampilan catatan yang menarik tetap penting, tetapi harus tetap seimbang dengan fungsinya. Ia merasa bahwa catatan yang lebih kreatif bisa membantu dalam memahami materi yang lebih kompleks.

“Saya juga pernah mencoba teknik mind mapping untuk mata pelajaran seperti biologi. Selain itu, saya menggunakan bullet points dan warna-warna berbeda untuk kata kunci agar lebih mudah dipahami,” ungkapnya.

Guru Seni Rupa SMA Angkasa Lanud Sultan Hasanuddin, Muhammad Fasli Kadir, SPd, memaparkan, catatan yang estetis dapat meningkatkan kreativitas siswa.

“Dalam proses pembuatannya, siswa melibatkan unsur seni yang dapat membantu mereka lebih termotivasi dalam belajar,” jelasnya.

Ia menambahkan, jika desain catatan menarik itu membuat siswa lebih bersemangat membaca kembali materi pelajaran, maka hal tersebut bukanlah masalah.

Ia juga mengingatkan, bahwa ada risiko jika siswa terlalu fokus pada estetika dibandingkan isi materi. “Fenomena ini sudah lumrah di kalangan pelajar saat ini. Karena alat untuk membuat catatan yang estetik sudah banyak tersedia. Yang terpenting adalah bagaimana siswa bisa menyeimbangkan antara estetika dan fungsi dalam catatan mereka,” tambahnya.
(*)

  • Bagikan